Laporan Tika Ayu
RIAUONLINE, PEKANBARU-Ketua Association of The Indonesian Tours And Travel Agencies (ASITA) provinsi Riau, Dede Firmansyah Mengatakan kejadian berjoget dan sawer biduan di Turnamen Golf Gubri Cup jadi contoh bahwa butuh komitmen jalankan halal tourism.
"Sekarang bisa jamin ndak setiap even golf gak ada biduannya? Itu di pelosok loh, Labersa itu masuk ke dalam tuh gak terdeteksi sama masyarakat. Saya rasa ini bom waktu," ungkap Dede, Selasa, 23 Agustus 2022.
Kemudian Dede menyayangkan hingga sekarang tidak ada klarifikasi yang langsung dituturkan oleh Gubernur Riau, Syamsuar. Padahal menurutnya sebagai pemimpin, beliau harus berani mengakui hal tersebut bertentang dengan konsep halal tourism.
"Dengan syariahnya ya sebentar lagi peresmian BRK Syariah harusnya bapak gubernur yang ngomong mohon maaf kami kecolongan, saya mohon maaf anak buah saya salah. Jangan Tamrin jadi tameng aja pasang badan dia kan. Jadi seolah-olah pak Syamsuar tidak tahu apa-apa," ujarnya.
Lagi kata Dede sikap yang ditunjukan Syamsuar menanggapi kejadian ini di publik berkesan lepas tangan. Dede mencontohkan bagaiaman kalau hal yang lain selain golf, kejadian serupa terulang kata Dede.
"Menampakkan pak Syamsuar apa pak syamsuar akan lepas tangan lagi," skeptisnya.
Di akhir Dede mengatakan bahwa Riau dinobatkan sebagai Provinsi ketiga dengan Halal Tourismnya, maka sebagai swadaya masyarakat di bidang pariwisata ia mengatakan hal yang terjadi di Labersa beberapa hari lalu sangat memalukan bumi lancang kuning Riau.
"Kita itu negeri melayu apalagi dengan LAM Riaunya itu. Tak boleh macam nih, Malu kita, dunia tahu. Intinya saya sebagai ketua ASITA, sarankan pak gubri harus komitmen dengan syariahnya," ungkapnya