RIAUONLINE - Penusukan misterius kembali terjadi. Parahnya, pelaku melakukan penusukan di lokasi yang tidak jauh dari rumah korban.
Kekhawatiran kembali menyelimuti masyarakat. Di samping itu, polisi terus berupaya menyelidiki kasus sambil meningkatkan preemtif dan preventif.
Kabid Humas Polda Jabar, Kombes Ibrahim Tompo, mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan dan pengawasan di lingkungan masing-masing. Hal ini untuk menghindari terulangnya peristiwa serupa.
"Kita juga mengharapkan dukungan masyarakat untuk meningkatkan pengawasan melalui pemasangan CCTV dan Siskamling," kata Ibrahim, dikutip dari Kumparan, Minggu, 23 Oktober 2022.
Selain merespon kejadian dengan cepat, Ibrahim menuturkan, pihak kepolisian juga rutin melakukan giat pencegahan.
"Kita sangat merespons setiap kejadian dengan berusaha secepatnya melakukan pengungkapan. Di sisi lain giat preventif dan preemtif petugas di lapangan dengan patroli selalu berjalan secara rutin, namun kejahatan yang terjadi perlu kita hambat dengan menghilangkan peluangnya," pungkasnya.
Sebelumnya, seorang bocah berusia 12 tahun menjadi korban penusukan pada Rabu, 19 Oktober 2022, malam. Ketika itu korban baru saja pulang mengaji bersama rekannya di Lembaga Pendidikan Agama Islam At-Taqwa.
Korban saat itu memilih berpisah dengan temannya dan melintasi gang sepi yang jarang dilintasi warga. Tak ada saksi yang mengetahui peristiwa itu secara detail. Korban diduga ditusuk di gang sepi tersebut.
Berdasarkan rekaman CCTV rumah warga sekitar, korban bahkan masih sempat berjalan gontai untuk meminta pertolongan. Nahas, ia akhirnya ambruk dan tewas.
Penusukan juga terjadi pada seorang mahasiswa di Bogor. Pelaku merupakan seorang pria yang menyamar sebagai petugas sensus di Bogor. Kejadian ini terjadi di rumah korban.
Jauh sebelumnya, seorang siswi SMP, Andriana Noven ditusuk orang tak dikenal saat perjalanan pulang sekolah di Bogor. Sudah ada rekaman CCTV yang beredar, tapi 3 tahun berlalu polisi belum juga bisa mengungkap pelakunya.