Warga Pekanbaru Protes Muflihun Sebut Jalan Arifin Achmad Sudah Bebas Banjir

Hujan-di-pekanbaru.jpg
(Laras Olivia/Riau Online)

RIAU ONLINE, PEKANBARU-Banjir masih menjadi momok masyarakat Kota Pekanbaru di awal tahun 2024. Apalagi hujan kerap mengguyur kota dengan intensitas sedang hingga deras.

 

Penjabat (Pj) Wali Kota Pekanbaru, Muflihun pada setiap kesempatan berpidato menyampaikan bahwa ruas Jalan Arifin Achmad kini sudah bebas banjir.

 

"Seperti Jalan Arifin Achmad, dulu sering banjir saat hujan. Tapi sekarang bisa kita lihat, sudah tidak ada lagi banjir," katanya.

 

Hal ini menjadi pembicaraan masyarakat yang menganggap bahwa Jalan Arifin Achmad masih dilanda banjir. Air kerap menggenangi ruas jalan tersebut saat hujan.

 

"Jalan Arifin Achmad belum bebas banjir. Lah ini memangnya air apa, air bingung? Airnya bingung mau ke mana, pak," ujar Ade, karyawan swasta yang rutin melintasi Jalan Arifin Achmad.

 

Kawasan di Kota Pekanbaru yang kerap banjir lainnya yakni Jalan Cipta Karya, Jalan HR Soebrantas, Jalan Paus, Jalan Sepakat menuju Jalan Karet, Jalan Siak II, Jalan Arengka II, Puyuh Mas Tangkerang Tengah.



 

Titik lainnya yakni di ruas Jalan Tuanku Tambusai, Jalan Nanas, Jalan Harapan Raya, Jalan, Jalan Jenderal Sudirman, Jalan Cut Nyak Dien.

 

Faktor penyebab banjir yang menggenangi pemukiman dan ruas jalan ini akibat luapan drainase. Banjir terjadi karena adanya sumbatan drainase atau aliran air oleh sampah dan tingginya sedimen.

 

Kondisi ini diakui Sekretaris Daerah Kota (Sekdako) Pekanbaru, Indra Pomi Nasution. Ia menyebut, Pemko Pekanbaru akan melakukan normalisasi sungai dan parit.

 

"Jadi kemarin kami sempat melaporkan ke pak wali kota. Wali kota menyampaikan, jalan satu-satunya menangani banjir dan genangan itu normalisasi sungai, parit, seperti yang kita lakukan di Arifin Ahmad," paparnya.

 

Sesuai arahan wali kota, kata Indra, Pemko Pekanbaru nantinya akan melakukan pembongkaran saluran air di beberapa ruas jalan. Pembongkaran bakal dilakukan di beberapa titik skala prioritas.

 

"Kita bongkar penghalang-penghalang yang ada di badan air, bongkar jembatan yang memperkecil gerakan air, membongkar sedimen yang membuat parit rendah, itu mestinya," pungkasnya.