RIAUONLINE, PEKANBARU - Pidato mantan Presiden RI Megawati Soekarnoputri kembali menuai kecaman publik.
Pidato yang disampaikan Megawati dalam Rakernas II PDI Perjuangan di Lenteng Agung, Jakarta pada Selasa 21 Juni 2022 menjadi kontroversi di masyarakat. Beberapa poin pidato Megawati dianggap rasis dan menuai kecaman publik.
Ucapan Megawati yang dianggap rasis adalah soal kopi susu yang diduga merujuk pada warna kulit orang Papua. Meski disampaikan dengan nada bercanda, ucapan tersebut tetap dianggap oleh banyak pihak tak bisa diterima.
Dalam pernyataannya, Megawati menghubungkam Wakil Menteri Dalam Negri, John Wempi Wetipo yang berasal dari Papua yang berkulit gelap.
Pernyataan tentang kopi susu ini dibarengi dengan pernyataan lain tentang tukang bakso. Megawati juga berujar bahwa dia tidak ingin anak-anaknya mendapatkan jodoh seperti tukang bakso.
“Saya udah bilang nih, sama anak saya bertiga, ‘awas lho kalau nyarinya yang kayak tukang bakso’,” kata Megawati.
Megawati juga bicara soal rekayasa genetika atau pencampuran genetik manusia. Saat bicara rekayasa genetika itulah, Megawati menyelipkan cerita perihal masyarakat Papua.
Awalnya, Megawati bicara bahwa dirinya adalah ‘gado-gado’. Maksud ‘gado-gado’ adalah ayah Megawati, Soekarno adalah keturunan Jawa dan Bali, sementara ibunya keturunan Bengkulu.
“Dia (Bung Karno) tampan dan karismatik. Sekarang nurun sama saya. Saya cantik dan karismatik. Jadi saya bilang, saya bilang kemarin lo di Angkatan Laut, jadi kalau Bapak saya itu ada perempuan-perempuan berpapasan dengan Bapak saya, bukan Bapak saya ngelirik ke perempuan, perempuannya ngelirik Bapak saya. Dan sekarang terbalik, laki-laki ngelirik kepada saya,” kata Megawati.
Meski disampaikan dengan nada bercanda, pernyataan Megawati ini tetap menuai kecaman. Kecaman datang dari berabagai pihak, salah satunya dari komika Arie Kriting juga ikut mengkritik guyonan Megawati tersebut.
“Kalau mau mewujudkan Bhinneka Tunggal Ika, ya harus beragam. Gak ada urusan orang kulit hitam harus kawin campur sama yang lain,” tutur Arie Kriting dalam cuitannya.
Tidak hanya itu, ada sederet pernyataan kontroversi Megawati. Berikut Riauonline rangkum selengkapnya:
1. Masalah Minyak Goreng
Megawati bingung melihat aksi emak-emak yang saling berebut untuk mendapatkan minyak goreng. Menurutnya, ada cara memasak lain yang bisa dicoba, seperti mengukus atau merebus. Pernyataan ini mengundang pro dan kontra di kalangan warganet.
Sebelumnya, Megawati juga pernah mengkritik Jokowi yang merupakan kader PDIP terkait kelangkaan dan tingginya harga minyak goreng. Pernyataan ini ia ungkapkan pada HUT PDIP ke-49, 10 Januari 2022.
“Pak Jokowi, bayangkan, saya sering lihat, kemarin harga cabai sekian, harga minyak goreng sekian, aneh menurut saya, kok klasik amat ya," tutur Megawati kala itu.
2. Sindir Puan Terkait UU
Pada perayaan HUT PDIP yang ke-49, Megawati menyindir Ketua DPR RI yang juga merupakan putrinya, Puan Maharani, terkait undang-undang. Ia mengatakan produk legislasi yang dibentuk DPR tak sesuai dengan UUD 1945.
"UUD 1945 itu di situ katanya sumber segala perundangan, tapi terus di bawahnya seperti kayak tidak berhubungan atau kurang berhubungan menurut saya," ungkap Megawati.
3. Sedih saat Jokowi Dihina
Megawati juga pernah mengaku dirinya merasa sedih bahkan sampai menangis usai melihat Jokowi dihina, padahal sudah banyak berjasa untuk rakyat Indonesia.
"Coba lihat Pak Jokowi. Saya suka nangis lho, beliau itu sampai kurus. Kurus kenapa? Mikir kita, mikir rakyat. Masa masih ada yang mengatakan Jokowi kodoklah," katanya, dikutip dari siaran pers, Rabu 18 Agustus 2022.
Menurutnya, kritik tersebut perlu disampaikan secara solutif. Ia berkata, pihak-pihak yang mengatakan hal tersebut sebaiknya bertemu langsung dengan Jokowi.
4. Menyindir Pihak yang Cari Untung di tengah Pandemi
Megawati juga pernah menyindir orang-orang tertentu yang mencari untung di tengah pandemi. Ia mengatakan bahwa mereka mencoba memperkeruh suasana dengan politik. Meski begitu, ia tak menyebutkan secara detail siapa yang dimaksud dan mengaku hanya heran.
"Ada juga suatu kelompok kepentingan yang bertindak bagaikan benalu yang menginduk pada inangnya atas nama pandemi, mereka masih mencari keuntungan materi," ungkapnya pada HUT PDI-P ke-49.
5. Sebut Jakarta Berantakan
Terakhir, Megawati juga pernah menyindir pemerintah Provinsi DKI Jakarta dengan menyebut kondisi ibu kota sangat berantakan. Pernyataan ini ia sampaikan ketika menerima penghargaan dari Universitas Negeri Jakarta, Selasa 10 November 2022 lalu.
"Saya bilang Jakarta ini menjadi amburadul. Karena apa, ini tadi seharusnya city of intellect ini dapat dilakukan tata kotanya, masterplan-nya, dan lain sebagainya," ujar Megawati.