RIAUONLINE, PEKANBARU - Pengelolaan sampah di Kota Pekanbaru belum optimal. Padahal sudah ada dua mitra yang mengelola angkutan sampah, yakni PT Godang Tua Jaya dan PT Samhana Indah.
Kinerja Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kota Pekanbaru juga jadi sorotan. Masyarakat pun mengeluhkan kinerja DLHK hingga kini.
Penjabat (Pj) Wali Kota Pekanbaru, Muflihun menyoroti kinerja dua operator angkutan sampah. Dirinya menegaskan bakal mencopot dua perusahaan pengangkut sampah, jika tidak mampu bekerja sesuai kontrak.
"Selaku pihak pemenang, kontraknya jelas, kontraknya kontrak bersih. Pengangkutan sampah sampai di titik perumahan. Ini PR bagi mereka, tolong untuk segera ditindaklnjuti," tegasnya, Kamis 9 Juni 2022.
Menurutnya, kendala yang dialami pihak ketiga merupakan urusan mereka. Terkait adanya pihak mandiri yang mengangkut sampah atau pun kekurangan armada.
"Bagi saya kendala itu bukan alasan, itu bukan urusan kita. Kalau ada pihak mandiri silakan dikomunikasikan, koordinasi itu sudah lepas ke pihak ketiga. Kalau tidak sanggup dengan kerja ini silakan mundur," ujarnya.
Dirinya mengakui bahwa persoalan sampah hingga kini belum kunjung bisa ditangani dan terus dikeluhkan masyarakat. Apalagi titik tumpukan sampah cukup banyak di Kota Pekanbaru.
Muflihun menggesa kedua operator selaku pemenang tender agar bekerja sesuai kontrak. Kedua operator tersebut sudah bekerja hampir enam bulan, namun kinerjanya dua operator angkutan sampah dinilai belum optimal.
"Kita lihat bersama, sampai dengan hari ini kondisi Pekanbaru masih banyak sampah yang bertumpuk. Pemenang kontrak ikuti aturan kontraknya," ujar Muflihun.
Ia pun mendorong pihak ketiga harus memikirkan bagaimana penyelesaian sampah di Pekanbaru. Ia memberikan waktu selama tiga bulan bagi kedua operator bisa menyelesaikan permasalahan sampah.
"Kita minta tiga bulan ini dia (pihak ketiga-red) bisa menyelesaikan permasalahan sampah dengan caranya," imbuhnya.
Dirinya tak menampik kekesalan masyarakat yang sampahnya tidak diangkut. Menurutnya, hal tersebut memicu munculnya angkutan sampah mandiri di lingkungan masyarakat.
Adanya angkutan sampah mandiri berpengaruh terhadap PAD. Retribusi sampah berkurang dan mobil mandiri tidak membuang sampah ke TPA. Sebab, mobil mandiri membuang sampah di sembarang tempat, sehingga bertumpuk.