4 Destinasi Wisata Sejarah Bukit Batu Bengkalis

Rumah-adat-Riau.jpg
(Istimewa)


Laporan: Dwi Fatimah

RIAUONLINE, PEKANBARU - Bengkalis adalah salah satu kabupaten yang ada di Provinsi Riau. Bengkalis berada di lokasi yang cukup strategis karena letaknya berdekatan dengan Selat Melaka dan menjadi jalur penyeberangan kapal internasional. Selain itu, Kabupaten Bengkalis juga memiliki banyak destinasi wisata yang bisa dikunjungi. Salah satunya adalah Desa Wisata Bukit Batu.

Desa Bukit Batu menjadi salah satu desa tertua yang ada di Bengkalis. Karena, desa ini sudah ada sejak zaman kerajaan Siak Sri Indrapura. Desa Bukit Batu juga dikenal dengan istilah Negeri Laksamana.

Bercerita tentang Desa Bukit Batu, ada sebuah kenangan yang sampai saat ini tak mungkin dapat dilupakan. Sejak masa lalu, ketika masa-masa penjajahan kolonial Belanda dan hinggalah ke masa sekarang, desa ini begitu banyak menyimpan kenangan dan pesan-pesan sejarah bagi masyarakatnya.

Salah satunya kenangan yang ditinggalkan para pejuang maupun leluhur yang telah membesarkan dan memajukan daerah ini sesuai dengan keadaan dan perkembanganya di masa itu. Sampai saat ini, makam para Datuk Laksamana di Bukit Batu masih terjaga dan terawat dengan baik.

Selain menjadi salah satu peninggalan sejarah perjuangan para Datuk Laksamana pada masa Kerajaan Siak dahulu, Desa Bukit Batu juga memiliki banyak sekali destinasi wisata yang harus dikunjungi.

Berikut destinasi wisata Desa Bukit Batu yang bisa dikunjungi:

 

 

1. Rumah Kediaman Datuk Laksmana Raja di Laut IV



 

Rumah adat Riau

Istimewa

Ketika berada di halaman kediaman Datuk Laksamana Raja di Laut IV, suasana tenang dan nyaman dapat langsung kita rasakan. Rumah ini terletak di Desa Sukajadi, Bengkalis. Di pintu masuk halaman, kita akan disambut oleh palang bertuliskan ‘Kediaman Datuk Laksamana Raja di Laut IV’. Rumah ini juga memiliki halaman yang cukup luas serta dihiasi dengan berbagai bunga di sepanjang jalan menuju rumah.

Rumah peninggalan ini berbentuk rumah panggung dengan motif ornamen melayu yang menjadikan ciri khas rumah tersebut. Di halaman juga terlihat 2 meriam yang sangat terawat dan memiliki motif Melayu Pucuk Rebung di badan meriam tersebut.
Tepat di dalam rumah kediaman peninggalan, kita dapat melihat koleksi barang-barang antik pada zaman dulu, diantaranya Duplikat Pedang Kebesaran Datuk Laksamana dengan gagang kepala singa emas, sebuah peti besi yang masih menyisakan berkas-berkas pada zamannya, perabotan pajangan rumah, duplikat tepak sirih kebesaran melayu, lemari, meja dan kursi, serta beberapa foto lama.

2. Masjid tua Jami Al-Haq

 

Rumah adat Riau2

Istimewa

Tak jauh dari rumah kediaman Datuk Laksamana Raja di Laut IV, terdapat Masjid Tua peninggalan Datuk Laksamana Raja di Laut IV, yaitu Masjid Jami Al-Haq. Di belakang masjid kita dapat mengunjungi makam Datuk Ali Akbar (Datuk Laksamana IV). Di halaman masjid terdapat kolam (perigi) yang telah diberi pagar, dan kolam itu merupakan tempat berwudhunya Datuk Laksamana IV dan orang-orang kampung di masa dulu ketika hendak sholat, dan konon ceritanya Datuk Laksamana yang begitu menyatu dengan alam ketika hendak mencelupkan kaki di sungai, maka ikan terubuk datang menghampirinya.

3. Makam Datuk Laksamana Raja di Laut III

 

Rumah adat Riau3

Istimewa

Sekitar 500 meter, dari rumah kediaman Datuk Laksamana IV, berlain arah dari makam Datuk Ali Akbar (Datuk Laksamana IV), terdapat makam Datuk Abdullah Saleh (Datuk Laksamana III) atau dikenal dengan Datuk Botot. Untuk menuju akses ke makam Datuk Ibrahim (Datuk Laksamana I) perlu perhatian khusus oleh pemerintah setempat, karena akses menuju ke makam tersebut begitu sulit dan tertutup semak belukar.

4.Rumah Orang Kaya Raja Negara Bukit Batu

Untuk menuju ke Rumah Orang Kaya Raja Negara, kita harus menyeberang dahulu menggunakan sampan atau pompong, karena terletak di seberang sungai. Di kediaman Rumah Orang Kaya ini kita dapat meliihat sisa-sisa peninggalan peralatan dan barang-barang antik yang difungsikan pada masanya, diantaranya ada meriam, tombak pengawal, foto-foto lama, tepak sirih, stempel dengan tulisan arab melayu serta keris yang tertutup dengan kotak kaca, dan masih banyak lagi.