RIAU ONLINE, PEKANBARU - Gubernur Riau, Arsyadjuliandi Rachman, menanggapi pernyataan Kementerian Kesehatan menyebutkan Provinsi Riau masuk dalam sembilan wilayah kurangnya kesadaran masyarakat akan gizi.
Menurutnya, hal itu terjadi karena Riau memiliki luas lebih dari 100 ribu kilometer persegi.
Ia menjelaskan, luasnya wilayah provinsi berjulu the Homeland of Melayu itu menyebabkan kurangnya pemerataan di sektor kesehatan, air bersih hingga lingkungan.
"Sudah saya katakan Riau ini luas. Ada lebih dari 100 ribu kilometer persegi di provinsi ini," kata Andi Rachman, sapaannya di Hotel Aryadutha, Selasa, 13 Februari 2018.
Ia berpendapat, perlahan tapi pasti pembangunan termasuk infrastruktur mulai digalakkan. "Sekarang sudah banyak sentuhan pembangunan. Bertahap akan terus kita galakkan. Tentu juga perhatian dari Kabupaten Kota kepada masyarakat juga perlu ditingkatkan lagi," imbuhnya.
Menyikapi kabar buruk itu, Andi Rachman menjelaskan, upaya Dinas Kesehatan Provinsi Riau sudah maksimal. Termasuk pengadaan alat kesehatan hingga pendirian sarana kesehatan.
"Kalau Dinkes saya rasa sudah maksimal. Mereka sudah melakukan perbaikan gizi, membangun Puskesmas, membuka daerah terisolir, menyiapkan kendaraan ambulan sampai kartu JKN. Untuk kartu Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) menurutnya sudah melindungi 1 juta warga Riau," tutupnya.
Sukai/Like Fan Page Facebook RIAUONLINE
Follow Twitter @red_riauonline
Subscribe Channel Youtube Riau Online
Follow Instagram riauonline.co.id