RIAU ONLINE, PEKANBARU - Kalangan biro perjalanan wisata (ASITA) mengharapkan permainan android dan Apple Pokemon Go dapat meningkatkan pariwisata di masing-masing daerah.
Ketua ASITA Riau Dede Firmansyah mengatakan banyak pemain Pokemon Go yang bermain di beberapa objek wisata, seperti taman kota. Beda objek, beda pula jenis Pokemon.
“Ini jelas mengungtungkan tempat objek wisata. Karena Pokemon player meramaikan objek wisata. Tentu kita selaku pengusaha merasa diuntungkan,” katanya, Selasa (9 Agustus 2016).
Namun, Dede tidak mengetahui secara pasti jenis-jenis monster apa yang diletakkan oleh The Pokemon Company di Riau. Namun, dia meyakini animo masyarakat Riau cukup tnggi dengan permainan yang baru dirilis di Indonesia itu. (KLIK: Holding Dua BUMN Migas, Saham PGAS akan Tunjukkan Tren Positif)
“Beberapa mesjid dan tempat Ibadah di Pekanbaru juga sering dikunjungi Pokemon Player. Ini juga bisa meningkatkan Ibadah para pemain Pokemon,” katanya.
Dede mengatakan player tidak perlu berlebihan bermain Pokemon karena bisa membahayakan keselamatan. Selain itu, juga bisa membuang-buang waktu.
Pihak perusahaan Pokemon Company dan perusahaan perangkat lunak Niantic memang menenmpatkan banyak Pokemon di tempat-tempat yang ramai dikunjungi oleh orang-orang, termasuk tempat wisata. Tempat wisata juga sering dijadikan Pokestop, tempat player magambil bonus peralatan di pemainan itu. (LIHAT: Gamers Ini Tuding Trainer Suka Main Curang Pokemon Go)
Fanny salah seorang Pokemon player di Pekanbaru setuju dengan hal tersebut. Pokemon player yang aktif bermain semenjak pertama kali dirilis di Indonesia itu mengaku menjadi sering ke tempat-tempat wisata.
“Memang benar. Beda tempat wisata, beda pula jenis Pokemon. Seperti di Candi Muara Takus, salah satu objek wisata di Riau, banyak terdapat jenis Pokemon langka,” katanya.