RIAU ONLINE, PEKANBARU - Berbagai upaya dilakukan oleh berbagai pihak guna memberantas peredaran narkotika di tanah air, tak terkecuali di Bumi Lancang Kuning. Narkotika merambah ke berbagai kalangan tanpa pandang bulu. Untuk menumpas penyalahgunaan narkotika, Badan Narkotika Nasional (BNN) Kota Pekanbaru melalui bidang penyuluhan membuat program ketahanan keluarga.
Penyuluh Muda BNNK Pekanbaru, Fitriani Harahap, menyebut program ketahanan keluarga hadir sejak 2021 yang menyasar orangtua dan remaja. Program ini bekerjasama dengan Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (Disdalduk KB) Kota Pekanbaru.
"Program ini untuk orangtua dan anak remajanya. Dilakukan empat kali pertemuan selama sebulan," sebut alumni Universitas Padjajaran, Jumat, 9 Juni 2023.
Fitri menjelaskan pada sesi pertama khusus orangtua yakni memahami anak, perhatian, perkembangan, dan penghargaan. Sesi kedua yakni memahami diri orangtua, tantangan, stres dan cara mengatasi serta membantu mengatasi stres anak.
Pada sesi ketiga, mengubah perilaku dari perilaku negatif ke positif. Lalu, perilaku teman sebaya.
Kemudian, untuk sesi anak belajar mengenai kualitas diri anak, menangani stress, dan tekanan teman sebaya 1 dan 2. Masa remaja lebih mengandalkan teman.
Sedangkan, untuk sesi keluarga yaitu perihal kebaikan keluarga dan kualitas diri keluarga. Setiap keluarga memiliki hal yang harus ditonjolkan sehingga anak-anak tau apa yang menjadi prioritas atau landasan dalam keluarga.
Selanjutnya, mempelajari satu sama lain, nilai-nilai keluarga dan komunikasi. Terakhir, memahami teman sebaya dan tekanan orangtua.
Orangtua dan anak yang mengikuti program ketahanan keluarga ini berasal dari daerah yang wilayahnya masuk kategori Desa Bersinar atau bersih narkoba. Ada empat kecamatan di Pekanbaru yang sudah termasuk Desa Bersinar, di antaranya Kelurahan Sidomulyo Timur di Kecamatan Marpoyan Damai, Kelurahan Sago di Kecamatan Senapelan, Kelurahan Limbungan di Kecamatan Rumbai Pesisir dan Kelurahan Sukamaju di Kecamatan Sail.
"Program itu meliputi edisi orangtua, anak, dan keluarga. Nantinya diharapkan komunikasi antar orangtua dan anak atau sebaliknya dapat berjalan dengan lancar dan berlangsung dengan baik. Sehingga, antar anak dan orangtua mengetahui kebutuhan masing-masing. Dari sini menjadi bekal agar generasi muda terhindar dari narkoba," ujarnya.
Dalam setiap sesi, baik anak dan orangtua akan mendapat PR. Sehingga, output program ini benar-benar dijalankan dan terlaksana di kehidupan nyata. Terang Fitri, tidak hanya sekedar ikut program saja.
"Penguatan terhadap keluarga sangat penting agar anak tidak mencari kenyamanan di luar. Baik anak maupun orangtua saling mendengarkan satu sama lain," jelasnya.