2 Periode Memimpin, Kinerja Bupati Inhil Dipertanyakan Soal Jalan Rusak

Jalan-rusak-di-Inhil.jpg
(HASLINDA/RIAU ONLINE)

RIAU ONLINE, PEKANBARU - Ketua Bidang Advokasi Sosial dan HAM Himpunan Pemuda Pelajar Mahasiswa (PB HIPPMI) Indragiri Hilir (Inhil), Syarif Hidayatullah, mempertanyakan kinerja Bupati Inhil, H Muhammad Wardan, selama dua periode kepemimpinannya. 

Terutama mengenai kondisi jalan rusak yang ada di Indragiri Hilir, khususnya Kecamatan Reteh. 

"Hampir terhitung 2 periode sudah Indragiri Hilir dipimpin Pak H Muhammad Wardan. Masa periode bapak juga akan habis. Gimana udah bisa full senyum di penghujung masa jabatan? Lega ya pak 10 tahun memimpin Indragiri Hilir tapi jalan masih banyak yang rusak," ujar Syarif saat dihubungi Riauonline.co.id, Selasa 3 Mei 2023.

"Di sosmed bapak sering kunjungan ke daerah-daerah di kawasan Kabupaten Inhil. Tapi sayang kebanyakan jalur laut. Nggak mau coba pakai jalur darat pak? Oiya dengar-dengar mau nyalonin di kursi berbeda di tahun 2024 ini. Yakin?" tambah Syarif. 

Syarif mengungkapkan, Bupati Inhil, Wardan malah memberikan kesan buruk di akhir masa jabatannya sebab jalanan rusak yang ada di Kecamatan Reteh kian parah. 

"Terimakasih kepada pemerintah Kabupaten Inhil telah memberi semangat terhadap masyarakat dengan kata kata manis. Pada akhirnya kami tahu jalan Indragiri Hilir, khususnya ruas jalan Pulau Kijang yang mulus dan bagus semua itu hanya mimpi," tegas Syarif. 


Bahkan Syarif menyebut, sebagai bentuk kekecewaan terhadap pemerintah, masyarakat bergotong royong memperbaiki jalan dengan bahan seadanya menggunakan batang pohon kelapa dan pinang. 

"Tak jarang juga sering ditemukan masyarakat biasa bergotoroyong melakukan pemeliharaan jalan dengan menimbun jalan menggunakan pohon kelapa agar bisa dilalui. Jika di pikir-pikir, sebenarnya ini tanggung jawab siapa. Apakah masyarakat atau pemerintah? Ya silakan dinilai sendiri," tandasnya. 

Syarif mengungkapkan, kabupaten yang terkenal dengan hasil sumber daya alamnya yaitu kelapa tampaknya berubah menjadi negeri hamparan jalan berlubang. 

"Ini namanya desa seribu lubang. Kata-kata tersebut yang tepat untuk memberikan gambaran yang nyata akan keadaan dan perasaan masyarakat Inhil saat ini," pungkasnya. 

Sementara, diperkirakan jalanan rusak di Kecamatan Reteh dimulai dari dari Desa Seberang Pebenaan hingga ke Pulau Kijang. Dengan jarak tempuh yang semula 1,5 jam bisa memakan waktu berjam-jam. 

Tidak hanya itu saja, sebagian jalan dari Simpang Ara menuju jembatan penghubung antara Kecamatan Reteh dan Keritang juga sebagian rusak.