RIAU ONLINE, PEKANBARU - Masyarakat Kota Pekanbaru kini sudah bisa berkegiatan secara normal. Hal ini seiring dicabutnya Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) oleh Pemerintah Pusat.
Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru pun mulai membuka ruang untuk masyarakat. Satu di antaranya yakni bakal ada program Maghrib Mengaji, yang bakal diluncurkan pada Ramadan tahun 2023 ini.
Penjabat (Pj) Wali Kota Pekanbaru, Muflihun, mengatakan program ini dibuat guna mengingatkan generasi muda akan pentingnya membaca Alquran daripada bermain telepon seluler (ponsel).
"Kami akan menyusun program Maghrib Mengaji. Program ini akan diresmikan pada bulan Ramadan," jelas Muflihun, Selasa 24 Januari 2023.
Menurutnya, budaya membaca Alquran harus kembali digalakkan di tengah kondisi saat ini. Ia menilai, di era digital ini generasi muda lebih cenderung memegang ponsel.
"Jika tidak batasi ruang penggunaan ponsel, mereka akan lupa membaca Alquran," sebutnya.
Muflihun meminta para peran Camat dan Lurah untuk mendukung Lembaga Pengembangan Tilawatil Quran (LPTQ). Selain itu, peran serta perusahaan swasta juga diminta dalam pengembangan program pendidikan mengaji.
"Ada sekitar 60 perusahaan swasta di pekanbaru. Kami minta kontribusi dari perusahaan swasta itu di bidang kesehatan dan pendidikan, termasuk pendidikan mengaji," ujarnya.
Ia menilai, jika hanya mengandalkan Pemko, APBD masih ada yang tunda bayar atau utang ke pihak ketiga sebesar Rp 70 miliar. Saat pertama kali menjabat sebagai Pj wali kota, ada tunda bayar sebesar Rp 176 miliar pada 2022.