(Bagus Pribadi/RIAUONLINE.CO.ID)
RIAU ONLINE, PEKANBARU - Sekretaris Komisi IV DPRD Riau, Sugeng Pranoto, menjelaskan penyebab kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi.
Menurutnya, naiknya harga BBM dikarenakan adanya dorongan dari kondisi minyak dunia yang mencapai 105 USD per barelnya.
"Sehingga itu cukup membebani APBN untuk tahun anggaran berikutnya. Makanya pemerintah memutuskan mengambil dari subsidi BBM yang sebesar Rp 502,4 triliun per tahunnya itu," terangnya, Jumat, 16 September 2022.
Baca Juga
Kendati demikian, Politikus PDIP itu menjelaskan subsidi BBM bukan berarti sepenuhnya diambil kembali oleh pemerintah.
"Tetap ada pengucuran dana pemerintah namun jumlahnya itu dibagi ke bidang lain. Karena pemerintah melihat yang menikmati subsidi tak tepat sasaran," jelas Sugeng.
Menurut Sugeng, harusnya BBM bersubsidi ditujukan dengan tepat untuk masyarakat yang kurang mampu. Tapi ternyata, lanjutnya, banyak juga dinikmati oleh orang yang mampu secara ekonomi.
"Jadi subsidi itu dialihkan juga untuk kebutuhan lain dan ada yang dialihkan untuk subsidi bantuan tunai," pungkasnya.
