Sudah Hampir Sepekan, Penyebab Tewasnya FY Masih Jadi Teka-teki

Fitria2.jpg
(RAHMADI DWI/Riau Online)


RIAUONLINE, PEKANBARU - Sudah hampir sepekan kasus kematian ASN tewas tergantung sejak ditemukan di basement kantor DPRD, Sabtu, 10 September 2022, bergulir. Namun, penyebab kematian wanita berinisial FY itu belum juga diungkap pihak kepolisian.

Penyebab kematian FY pun hingga kini masih menjadi teka-teki, apakah FY mengakhiri hidupnya dengan bunuh diri atau korban dari pembunuhan?

Padahal pihak keluarga FY begitu berharap pihak kepolisian segera mengungkap hasil penyelidikan dan penyebab kematian korban dapat diketahui.

Sebelumnya, kuasa Hukum kelurga korban, Jon Kosneor, mendatangi Polresta Pekanbaru untuk mengetahui perkembangan kasus kematian FY.

"Pada hari ini kami agendanya adalah berdasarkan kuasa untuk menanyakan perkara ini sejauh mana dalam proses penyelidikan, tetapi kami tidak bisa bertemu Kasat Reskrim,” ujar Jon Kosneor, Kamis, 15 September 2022.

 

 


Jon mengatakan, pihak keluarga FY menduga adanya motof pembunuhan di balik kematian korban.

“Kami duga ini motif pembunuhan, patut diduga kalau sesuai unsur pasal 340 dan 338 jo pasal 55, 56 kami melihat kejanggalan di sini,” sebutnya.

Dikatakan Jon, keluarga menilai kematian FY terkesan tidak wajar. Sebab, sebutnya, menggantung leher dengan posisi duduk di kursi mobil tidak membuat seseorang meninggal.

“Kami melihat kondisi mayat itu tergantung di kursi tengah menurut hemat kami itu tidak bisa membuat orang meninggal,” tuturnya.

Jon Kosneor menyampaikan, sebelumnya pihak keluarga sudah diberi tahu penyebab kematian korban akibat benda tumpul di sekitar leher.

 

 

“Meskipun kami belum terima hasil autopsinya, tapi sudah disampaikan ada akibat benda tumpul di leher korban kami ingin memastikan itu dan saksi-saksi siapa saja yang sudah diperiksa dalam kasus ini,” terangnya.

Terkait lambannya proses penyelidikan kematian FY, pihak keluarga bersama kuasa hukum tetap berharap kasus ini dapat diungkap seterang-terangnya.

“Kami berpikir positif saja dulu kalau ada kalimat lamban kami ingin tahu langkah apa yang diambil sejauh mana proses hukum yang dilakukan kami ingin meminta hasil perkembangan penyelidikannya,” tutupnya.

Sementara itu, Kapolresta Pekanbaru dan Kasat Reskrim belum memberi tanggapakn terkait perkembangan kasus kematian FY.