(Muthi Haura/RIAUONLINE.CO.ID)
RIAU ONLINE, PEKANBARU - Pengamat Politik Universitas Riau, Rawa El Amady, mengatakan ada kemungkinan Pj Walikota Pekanbaru ialah Sekwan DPRD Riau, Muflihun, dan untuk Pj Bupati Kampar yakni Kepala Dinas Pendidikan Riau, Kamsol, yang digadang-gadang akan menjabat, mendukung kepentingan Syamsuar, mengingat saat ini mereka bekerja di bawah Syamsuar.
"Tapi gubernur tak punya otoritas yang besar. Idealnya kalau mengukur kepentingan gubernur ya bisa dilihat dari orang yang diusulkan gubernur. Nah kalau dua orang yang katanya dipilih Mendagri itu jadi punya tingkat negoisasi yang lebih baik karena dia tak dipilih gubernur," jelasnya saat dihubungi riauonline.co.id, Selasa, 17 Mei 2022.
Namun, menurut Rawa, kecil sekali kemungkinan Kamsol dan Muflihun mendukung kepentingan Syamsuar.
"Jadi kepentingan gubernur melemah. Walaupun dia orang gubernur, yang jabatan sebelumnya diangkat oleh gubernur," terangnya.
Baca Juga
Pilihan Menteri Dalam Negeri (Mendagri) itu pun dikatakannya sesuai dengan pemerintah yang bersikeras agar yang menjabat Pj kepala daerah bukan orang yang berpihak, dalam artian bukan orangnya 'gubernur'.
"Dalam hal ini kalau di Riau kan memang bukan orang yang diusulkan gubernur. Karena pilihannya otoritas pusat, maka gubernur tak bisa menolak. Jadi mau tak mau harus patuh pada keputusan itu," pungkasnya.
Penunjukan Pj Wali Kota Pekanbaru dan Pj Bupati Kampar kian jadi perbincangan. Disinyalir, Gubernur Riau, Syamsuar, mengusulkan tiga nama calon Penjabat (Pj) Wali Kota Pekanbaru dan Bupati Kampar ke Mendagri.
Untuk Pj Wali Kota Pekanbaru di antaranya, Asisten I Setdaprov Masrul Kasmy, Kepala BPBD M Edy Afrizal, dan Kadis Pariwisata Riau Roni Rahmat. Sedangkan calon Pj Bupati Kampar diusulkan dengan nama Kadisnaker Riau Imron Rosadi, Kadis Pariwisata Roni Rahmat, dan Karo Kesra Zulkifli Syukur.
Kendati begitu, yang digadang-gadang menjabat sebagai Pj Wali Kota ialah Sekwan DPRD Riau, Muflihun, dan untuk Pj Bupati Kampar yakni Kepala Dinas Pendidikan Riau, Kamsol.
