RIAUONLINE, PEKANBARU - Pasca ditetapkannya anggota DPRD Riau terpilih oleh KPU Riau, ternyata tidak sampai anggota DPRD Riau aktif yang mampu bertahan di dalam pileg 2019 lalu.
Berdasarkan data yang dihimpun Riau Online, hanya ada 28 anggota DPRD Riau aktif yang mampu mempertahankan posisinya di gedung lancang kuning tersebut.
Golkar : 6/14 anggota DPRD Riau aktif.
Ramos Teddy Sianturi (Dapil Riau II, Kampar)
Legislatif dari Dapil Kampar ini kembali melenggang ke DPRD Riau dengan perolehan suara 24.117, Ramos bahkan mengalahkan ketua DPD II Golkar Kampar, Onga Fikri dan menjadi caleg dengan perolehan suara tertinggi di dapil Kampar.
Karmila Sari (Dapil Riau IV, Rokan Hilir)
Politisi wanita yang masih muda ini sukses bertahan kursi DPRD Riau untuk periode keduanya dengan posisi suara 26.403 di dapil Rokan Hilir. Anak tokoh masyarakat Rohil, Bustamar ini juga menjadi kandidat kuat calon Bupati Rokan Hilir.
Sewitri (Dapil Riau VI, Siak-Pelalawan)
Putri kandung dari Bupati Pelalawan HM Harris ini sukses masuk ke periode keduanya di DPRD Riau dengan kendaraan partai pohon beringin dengan perolehan suara 21.166.
Septina Primawati (Dapil Riau VII, Indragiri Hilir)
Istri mantan Gubernur Riau, Rusli Zainal ini duduk di DPRD Riau dengan mengantongi suara sekitar 21. 286 di dapil Inhil, kalah ratusan suara dari Sulastri. Septina juga diprediksi tetap menjabat ketua DPRD Riau.
Sulastri (Dapil Riau VII, Indragiri Hilir)
Politisi yang sempat bermasalah dengan mantan Bupati Indragiri Hilir Indra Muhklis Adnan ini berhasil melenggang ke DPRD Riau. Dengan perolehan 21.544 suara, Sulastri bahkan mengalahkan ketua DPRD Riau, Septina Primawati di dapil Indragiri Hilir.
Yulisman (Dapil Riau VIII, Inhu-Kuansing)
Mantan aktivis 1998 ini sebenanrya bukan pemenang di Pileg 2014, namun ia menjadi Pengganti Antar Waktu (PAW) Indra Putra yang maju di Pilbup Kuansing 2015 lalu. Pileg 2019 ini Yulisman akan dilantik sebagai 65 anggota DPRD Riau dengan perolehan suara 20.627.
PDIP : 5/9 anggota DPRD Riau aktif
James Pasaribu (Dapil Riau VII, Indragiri Hilir)
Politisi gaek usia 80 tahun yang sudah menjadi anggota DPRD enam periode ini, dengan usia sepuh ini ia masih mampu mengalahkan caleg internal yang jauh lebih muda darinya. James memperoleh 9347 suara.
Almainis (Dapil Riau V, Bengkalis-Kep. Meranti-Dumai)
Politisi bertubuh mungil ini kembali memenangi Pileg 2019 dengan perolehan suara 12.684 di dapil V, yang meliputi tiga kabupaten kota, Dumai, Kepulauan Meranti, dan Bengkalis.
Ma'mun Solihin (Dapil Riau II, Kampar)
Bendahara DPD PDIP ini kembali melaju ke DPRD Riau usai 7.624 setelah pada pemilu 2014 lalu hanya mengumpulkan 3.881 suara saja.
Soniwati (Dapil Riau VI, Siak-Pelalawan)
Politisi wanita berkacamata ini melenggang ke DPRD setelah partainya berhak atas dua kursi dari dapil Siak-Pelalawan. Soniwati sendiri meraih suara 14.455.
Sugeng Pranoto (Dapil Riau VIII, Indragiri Hulu-Kuansing)
Sugeng merupakan anggota DPRD Riau dapil Inhu-Kuansing, ia dipercaya oleh 6.647 masyarakat pada Pileg 2014, namun pada 2019 ini ia mendapat tambahan suara menjadi 7.157.
Demokrat : 5/9 anggota DPRD Riau aktif
Noviwaldy Jusman (Dapil Riau I, Kota Pekanbaru).
Hampir dinyatakan tak lolos, namun politisi senior Demokrat di Pekanbaru ini membuktikan kemampuannya dengan membawa partainya dua kursi bersama Ketua DPC Demokrat Pekanbaru, Agung Nugroho. Pria yang akrab disapa Dedet ini meraih suara 17.132.
Agus Triansyah (Dapil Riau VII, Indragiri Hilir)
Putra dari wakil bupati Inhil, Syamsudin Uti ini mulus melangkah ke DPRD Riau dengan perolehan suara 12.698 setelah pada periode lalu mengumpulkan suara 15.945.
Asri Auzar (Dapil Riau IV, Rokan Hilir)
Ketua DPD Demokrat Riau yang juga pernah menantang Annas Maamun di Pilbup Rohil ini mampu mempertahankan kursinya dengan perolehan suara 16.530.
Eva Yuliana (Dapil Riau II, Kampar)
Istri dari mantan bupati Kampar dua periode Jefry Noer ini mengalami penurunan suara dari periode sebelumnya. Dimana pada masa sebelumnya, ia mampu meraih suara 50.531 dan berhasil membawa dua kursi. Namun pada periode ini ia hanya meraih suara 17.045 saja.
Eddy Moh. Yatim (Dapil Riau V, Dumai - Kep. Meranti- Bengkalis)
Meski hanya menjadi Pengganti Antar Waktu (PAW) Eko Suharjo yang bertarung di Pilwako Dumai 2015, Eddy Yatim mampu memanfaatkan kesempatan untuk melaju ke periode keduanya dengan suara 7.933.
Gerindra : 2/7 anggota DPRD Riau aktif
Marwan Yohanis (Dapil Riau VIII, Inhu-Kuansing)
Sepak terjangnya selama menjadi ketua DPRD Kabupaten Kuansing ditambah pernah menjadi ketua DPD Gerindra Riau, ternyata masih mendapat kepercayaan oleh masyarakat Inhu dan Kuansing, terbukti pada Pileg 2019 ini ia dipercaya oleh 10.555 masyarakat.
Husni Tamrin (Dapil Riau VI, Siak-Pelalawan)
Mitra paling sukses perusahaan RAPP ini kembali melenggang ke DPRD Riau dengan perolehan suara 19.096, meningkat dari periode lalu yang hanya 15.395 suara.
PAN : 3/7
Sunaryo (Dapil Riau V, Dumai - Kep. Meranti - Bengkalis)
Mantan wakil walikota Dumai ini kembali melenggang ke DPRD Riau, meski partainya mengalami penurunan suara, dimana pada periode 2014, ia mampu melangkah DPRD Riau membawa Bagus Santoso. Namun Pemilu 2019 hanya bisa mendapatkan satu kursi saja, dimana Sunaryo melaju dengan 24.455 suara
Ade Hartati Rahmat (Dapil Riau I, Kota Pekanbaru).
Mantan anggota DPRD Pekanbaru periode 2009-2014 ini kembali mengulang pencapaiannya di DPRD Riau. Didukung 11.858 masyarakat Pekanbaru, Ade kembali menjadi wakil rakyat di DPRD Riau.
Syamsurizal (Dapil Riau III, Rokan Hulu)
Politisi yang lulusan sarjana teknik dan magister teknik ini kembali berkesempatan menerapkan ilmu tekniknya di DPRD Riau dengan perolehan suara 14.454. Syamsurizal sendiri saat ini tercatat sebagai anggota komisi IV membidangi infrastruktur.
PKB : 2/6 anggota DPRD Riau aktif
Sugianto (Dapil Riau VI, Siak-Pelalawan)
Anggota DPRD Riau yang aktif menyuarakan permasalahan perkebunan ini kembali melenggang ke DPRD Riau. Sugianto yang merupakan anggota komisi II membidangi perkebunan ini kembali ke DPRD Riau dengan jumlah suara 14.080.
Ade Agus Hartanto (Dapil Riau VIII, Inhu-Kuansing)
Anggota DPRD Riau termuda periode 2014-2019 ini mempertahankan suaranya. Sekretaris komisi V DPRD Riau membidangi kesejahteraan ini didukung oleh 14.259 masyarakat.
PPP : 2/5 anggota DPRD Riau aktif
Husaimi Hamidi (Dapil Riau IV, Rokan Hilir)
Wakil ketua komisi V ini melenggang ke DPRD Riau setelah mengungguli pesaingnya seribu suara lebih. Dengan perolehan suara 6.672, Husaimi mengklaim suara tersebut tanpa money politic.
Muhammad Arpah (Dapil Riau VII, Indragiri Hilir)
Wakil ketua komisi III membidangi keuangan ini sukses mempertahankan kursinya di DPRD saat teman-teman di komisinya banyak yang tidak lolos. Arpah didukung oleh 11.508 masyarakat.
PKS : 2/3 anggota DPRD Riau aktif
Mira Roza (Dapil Riau V, Dumai- Kep. Meranti- Dumai)
Pileg 2019 menjadi bukti masih kuatnya pengaruh Mira Roza di kalangan emak-emak. Mantan anggota DPRD Bengkalis dua periode ini menjadi anggota DPRD Riau wanita dengan perolehan suara tertinggi, yaitu 25.276.
Markarius Anwar (Dapil Riau VI, Siak-Pelalawan)
Bendahara DPW PKS Riau ini kembali melanjutkan masa pengabdiannya di legislatif setelah meraih suara 20.029 di dapil Siak Pelalawan.
Nasdem : 1/3 anggota DPRD Riau aktif
Farida Sa'ad (Dapil Riau V, Dumai, Kep. Meranti, Bengkalis)
Istri ketua DPW Nasdem Riau Iskandar Hussein ini menjadi satu-satunya anggota DPRD Riau dari Fraksi Nasdem yang kembali mendapatkan kursi di DPRD Riau, setelah dua rekannya, Ilyas HU dan Said Ismail yang harus melepaskan kursi DPRD Riau. Farida mengumpulkan suara 13.104.
Selain 28 nama tersebut, ada 4 nama anggota DPRD Riau yang dilantik pada 2014 lalu, namun mengundurkan sehingga harus di PAW oleh DPRD Riau.
Berikut nama-namanya :
1. Zukri Misran
Ketua DPD PDIP Riau ini meninggalkan kursi DPRD Riau nya karena ingin membangun kabupaten Pelalawan,AAA namun Zukri gagal menjadi Bupati Pelalawan dengan selisih suara sangat tipis dengan bupati petahana HM Harris di Pilbup Pelalawan 2015 lalu. Zukri sendiri digantikan oleh Tengger Sinaga.
2. Hardianto
Sekretaris DPD Gerindra ini terpaksa harus melepas kursi DPRD Riau nya karena diperintah oleh Ketua Umum Gerindra, Prabowo Subianto untuk maju ke Pilgubri 2018. Berpasangan dengan Lukman Eddy, Hardianto harus puas dengan posisi ke IV di Pilgubri Riau
Hardianto kala itu digantikan oleh Nurzaman meski proses pergantiannya memakan waktu cukup lama.
3. Syafaruddin Poti
Mantan sekretaris DPD PDIP Riau ini juga tidak bisa menyelesaikan masa kerjanya di DPRD Riau. Karena ia maju di Pilbup Rokan Hulu tahun 2015. Saat itu Poti dikalahkan oleh rekannya sesama legislator, yakini ketua DPRD Riau, Suparman.
Poti sendiri digantikan oleh Rusli Ahmad.
4. Muhammad Adil
Berbeda dengan tiga nama diatas yang di PAW karena melaju ke Pilkada, Muhammad Adil malah PAW karena "melompat pagar". Dimana politisi asal Kepulauan Meranti ini meninggalkan partainya Hanura dan hijrah ke partai PKB.
Muhammad Adil digantikan oleh Sayed Junaidi Rizaldi pada tahun 2018 lalu.