Hearing, Dewan Ingatkan Jembatan Siak IV Jangan Seperti Ular

Hearing-DPRD-Riau.jpg
(RIAUONLINE.CO.ID/HASBULLAH TANJUNG)

LAPORAN: HASBULLAH TANJUNG

RIAU ONLINE, PEKANBARU - Anggota Komisi IV DPRD Riau Asri Auzar meminta keseriusan pihak kontraktor Jembatan Siak IV dalam mengerjakan proyek tersebut sehingga bisa selesai tepat waktu.

Hal tersebut disampaikannya dalam rapat dengar pendapat bersama Dinas PUPR di ruangan Komisi IV, dalam penyampaiannya ia menyebutkan kontraktor bertanggung jawab atas penyelesaian proyek yang mangkrak 4 tahun tersebut.

"Ini harus selesai sebelum 2018. Pertama kesana dulu pada 4 Januari, baru 7 persen. Lalu tanggal 3 Mei 21 persen. Berarti lima bulan hanya 14 persen, dan berdasarkan laporan sekarang pada 21 Mei sudah bertambah lagi 7 persen, jadi 28 persen sekarang,"ungkap Politisi Demokrat ini, Senin, 21 Mei 2018.

Asri Auzar mengingatkan kontraktor agar tidak menyia-nyiakan pengorbanan DPRD dalam menganggarkan proyek ini, karena dalam penganggaran proyek ini sempat terjadi adu mulut.

"Saya tidak mau proyek ini mangkrak lagi, kami sediakan dana ini ribut kemarin, takut bermasalah dengan hukum, hingga kita koordinasi dengan bagian hukum untuk masalah ini, makanya ini harus selesai," tambahnya.


Selain itu, Asri Auzar juga mengingatkan agar kontraktor tidak melupakan mutu dalam mengerjakan proyek ini, seperti yang terjadi di beberapa daerah.

"Saya tidak mau seperti proyek yang runtuh beberapa lokasi, jangan nanti runtuh kita saling menyalahkan, makanya dari sekarang saya ingatkan," katanya.

Lebih jauh, Asri meminta agar kejadian seperti proyek jembatan Siak III tidak terulang kembali dalam proyek jembatan Siak IV yang menghubungkan Sudirman dengan Rumbai ini.

"Saya ingat jembatan Siak III, itu tiga kali ganti kontraktor. Itu kayak ular. Jangan terulang lagi lah. Jangan sampai seperti ular juga," ujar Asri.

Sementara itu, perwakilan dari PT Brantas Abipraya selaku kontraktor menyatakan pihaknya akan segera menyelesaikan proyek tersebut cepat tanpa mengesampingkan mutu.

"Mutu selalu kami perhatikan, kita sudah ada konsultan dari Thailand yang memastikan pekerjaan kita aman, pekerjaan ini tidak bisa main-main, insyaallah kami akan berhati-hati," ujarnya.

Mengenai waktu pengerjaan, pihaknya mengaku akan segera menggesa pekerjaan dengan melemburkan pekerjanya.

"Kami akan lembur, tapi ternyata angin di Pekanbaru cukup kencang, jadi kami memilih yang bisa dikerjakan malam, untuk mengurangi risiko," tutupnya.