Sepenggal Kisah Mayor Tek Karta Suhanda Pengelola Lahan Lanud Rsn

Mayor-Karta.jpg
(RIAUONLINE.CO.ID/AZHAR SAPUTRA)

RIAU ONLINE, PEKANBARU - Sedikit berpeluh keringat, ketua kelompok tani, Mustang, binaan Lanud Roesmin Nurjadin (Rsn), Mayor Tek Karta Suhanda (53) masih terus menebarkan senyumnya kepada puluhan tamu kecilnya dari Taman Kanak-kanak (TK) Yayasan Ardha Garini Angkasa milik Lanud Rsn.

Kedatangan mereka rupanya telah dipersiapkan Pak Karta. Dua petak lahan yang penuh dengan sayur bayam hijau dan kangkung telah dipersiapkan. Tidak menyia-nyiakan kesempatan itu mereka pun menyerbu lahan yang berada di atas tanah pencadangan Lanud Rsn tersebut untuk dipanen.

Ada yang membawa satu genggam bayam, satu genggam kangkung serta campuran kangkung dan bayam. Memang kedatangan tamu kecilnya itu untuk menyerap ilmu yang saat ini sudah semakin jarang diajarkan di sekolah formal lainnya, yaitu mengenal alam serta lingkungan dengan cara yang cukup sederhana, memanen sayur.

Dengan pesatnya perkembangan ilmu seperti saat ini, anak tidak hanya diperkenalkan gadget dan teknologi. Secara dini juga sudah semestinya dilatih untuk mengenal alam sekitar dengan metode yang menyenangkan.

Sebelum menjadi kepala kelompok tani Mustang binaan Lanud Rsn yang kini telah berkembang pesat, Pak Karta tidak pernah berpikir untuk bekerja dengan cangkul, pupuk dan media tanam lainnya. Namun karena langsung diperintah oleh Danlanud terdahulu Kolonel Pnb Eris Herryanto dan dipercaya mengelola lahan tidur itu, dengan sikap tegas ia nyatakan siap dan mampu.

Lahan Lanud RsnRIAUONLINE.CO.ID/AZHAR SAPUTRA

Harapan Danlanud, lahan itu nantinya akan mampu menjadi secercah harapan penopang hidup bagi mereka yang sanggup mengelola dan merawat tanah untuk dikelola. Serta hasilnya nanti juga akan dikembalikan lagi kepada para petani yang mana upaya ini mampu menjadi ladang amal bagi anak dan istri mereka, ataupun sebalinya.

Lahan Lanud Rsn1RIAUONLINE.CO.ID/AZHAR SAPUTRA


Selain itu, lahan pertanian itu bisa menjadi sarana edukasi bagi para penimba ilmu tanpa mengenal batasan usia dari TK sampai Perguruan Tinggi. Tak jarang dalam satu bulannya dua sampai tiga sekolah mampir ke kebun itu untuk sekedar berdiskusi hingga memegang gagang cangulnya.‎

Lahan Lanud Rsn2RIAUONLINE.CO.ID/AZHAR SAPUTRA

"Tahun 1999 harapan Danlanud kala itu yang sudah menyediakan 17 hektare tanah pencadangannya untuk dijadikan perkebunan sayur mayur seperti ini akhirnya terlaksana," katanya di atas tanah perkebunan, Selasa, 11 April 2017.

Lahan Lanudd1RIAUONLINE.CO.ID/AZHAR SAPUTRA

Tidak hanya itu, juga dilokasi juga telah disediakan tempat tinggal semi permanen siap huni yang kapan pun dapat dijadikan penopang lelah setelah seharian bekerja. Belum lelah menceritakan kenapa ada lahan pertanian di tanah TNI-AU, kepada RIAUONLINE.CO.ID, Pak Karta mengulang kembali ingatannya yang lekang oleh putaran zaman.

"Menarik, tadi kenapa tadi saya katakan tidak pernah tahu ilmu pertanian. Memang seperti itu. Semenjak diberi kepercayaan oleh Danlanud, saya dan 15 orang terdiri dari dua sipil dan 13 militer didik selama tiga minggu untuk mengenal ini semua," tandasnya.

Pembelajaranpun dilakukan di Pangkalan Kerinci Kabupaten Pelalawan milik perusahaan raksasa Riau Andalan Pulp and Paper (PT RAPP) selama tiga pekan lamanya. Di sana, ia mempelajari segala hal terkait mengelola dan bercocok tanam yang baik.

Waktu berjalan dengan terus didampingi oleh instruktur, tanpa diduga sukses membuatnya mahir mengelola dan memimpin lahan tidur. Beberapa kali mampu menyabet penghargaan termasuk piagam dari PT RAPP di bidang penggerak petani pada 2000.

Kesuksesan Pak Karta semakin tampak ketika terjalinnya tiga kali kerja sama antara Pemprov Riau dengan TNI AU yang mengirim sayur-mayur tersebut dengan tujuan Singapore. Mulai bayam, kangkung, lobak dan berbagai macam sayuran lainnya.

Pada masanya sampai sekarang, untuk membedakan sayur kualitas ekspor dengan yang tidak, mereka memisahkan lokasi penanaman yang sebelumnya disediakan tempat khusus di atas lokasi lahan reguler dengan luas sekitar 4,6 hektare.

Keistimewaan dari lahan ini ialah menggunakan seding tersendiri dan juga telah dipartisi. Untuk penyiraman, terdapat alat yang membantu mereka secara semi otomatis menggunakan spring. Harapannya dengan upaya itu, nantinya dapat menghasilkan sayuran yang berkualitas untuk dijajakan ke luar negeri.

Sukai/Like Fan Page Facebook RIAUONLINE dan Follow Twitter @red_riauonline