Inilah Anggota Pasukan Perdamaian PBB Termuda Asal Indonesia di Sudan

Gede-Sandika-Yudha.jpg
(BENNYRHAMDANI.COM)

RIAU ONLINE - Gede Sandika Yudha, bermimpi menjadi anggota pasukan perdamaian PBB. Usai menamatkan pendidikan brigadir Brimob pada 2009, mimpinya terwujud dan menjadi anggota pasukan perdamaian di Sudan.

 

Yudha bercerita, pada Desember 2009, ia mendengar kabar dan membaca berita di media sosial tentang pasukan perdamaian. Awalnya, ia berpikir bahwa itu hanya untuk anggota TNI lewat kontingen Garuda.

 

Setelah ditelusuri, ungkapnya, ternyata beberapa Polri juga mengikuti misi perdamaian PBB di Sudan dengan nama Formed Police Unit Garuda Bhayangkara.

 

"Saya kemudian tertarik mencari tahu lebih jauh karena ingin bergabung," ucap polisi berpangkat Brigadir Polisi Satu (Briptu), dikutip dari Liputan6.com, Kamis, 24 November 2016.

Baca Juga: Ketika Prabowo Menampar Perwira Pasukan Elit AS Hingga Tersungkur

 

Yudha mendapat informasi mengenai seleksi FPU. Kemudian ia berusaha menunggu dengan sadar agar mimpinya terwujud. Sebab, salah satu syarat yang harus dipenuhi dari Polri untu penugasan bersama PBB adalah sudah berdinas lima tahun. Setelah lima tahun dinas terpenuhi, Yudha mengikuti seleksi.



 

"Tes seleksi nggak mudah karena banyak tahapan tes. Apalagi banyak senior saya yang ikut tes juga. Tentu pengalaman mereka lebih banyak. Begitu dinyatakan lulus seleksi saya merasa senang. Sebelum berangkat saya harus mengikuti latihan pra operasi untuk melatih fisik, kemampuan bahasa, dan lainnya," katanya.

 

Selama sekitar enam bulan, pria kelahiran Timor Timur 17 Desember 1990 mampu melewati latihan khusus itu di Cikeas, Bogor. Motivasi Yudha sangat kuat untuk mencari pengalaman baru dalam bertugas di luar negeri melalui pasukan perdamaian (peace keeper).

Klik Juga: Inilah Pasukan Baret Ungu yang Pernah Dipisahkan dari TNI AL

 

"Orangtua dan saudara pun mendukung keinginan saya. Makanya saat saya berangkat pun ada kebanggan tersendiri terhadap diri sendiri dan orangtua serta adik-adik saya," kenangnya mengingat masa meninggalkan tanah air untuk tugas yang mulia ini pada Desember 2015

 

Hal yang paling membanggakan, ternyata Yudha adalah prajurit termuda di antara anggota pasukan perdamaian yang bertugas di Sudan. "Sebenarnya saat seleksi saya monitor bahwa saya adalah yang termuda. Makanya saya sangat bersyukur ketika dinyatakan lulus. Meskipun akhirnya saat di tempat tugas harus siap di perintah apapun oleh senior," lanjutnya sambil tersenyum.

 

Yudha juga mengisahkan pengalaman berkesannya saat di Sudan. Saat patroli dan memberikan bantuan kepada masyarakat. Begitu sampai, masyarakat langsung berlari mendekati pasukannya untuk mendapat bantuan. Ia sangat bersyukur menjadi warga Indonesia. negaranya subur makmur. Tidak seperti di sini yang serba kekurangan," lanjut Yudha

Lihat Juga: Inilah Sesepuh TNI yang Dilupakan Negara dan Meninggal dalam Kekecewaan

 

Pengalaman tak diduga yang dialami Yudha adalah ketika patroli, salah jalan, sehingga dihujani tembakan oleh aparat setempat. "Kemudian, perwakilan dari kami turun dan negosiasi lumayan alot. Akhirnya, kami diberi jalan tapi diberi peringatan agar izin lebih dulu," imbuhnya.

 

Januari 2017 mendatang, Yudha akan kembali menginjak bumi Indonesia. Kembali menunasikan tugas di bumi pertiwi ini.

 

Sukai/Like Fan Page Facebook RIAUONLINE dan Follow Twitter @red_riauonline