Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Siak melalui Dinas Ketahanan Pangan (Ketapang) dan TP PKK Siak menggelar festival pangan lokal dan lomba cipta menu pangan beragam, bergizi, seimbang, dan aman (B2SA) tingkat Kabupaten Siak.
(Hendra Dedafta/Riau Online)
RIAU ONLINE, SIAK - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Siak melalui Dinas Ketahanan Pangan (Ketapang) dan TP PKK Siak menggelar festival pangan lokal dan lomba cipta menu pangan beragam, bergizi, seimbang, dan aman (B2SA) tingkat Kabupaten Siak.
Kepala Dinas (Kadis) Ketahanan Pangan Siak Dr Tri Handro Pramono, S.Hut.T, MM, menyampaikan bahwa kegiatan ini mengusung tema "Kreatif dan Inovatif ragamkan olahan pangan lokal bergizi, generasi cerdas stunting tuntas dengan B2SA".
Festival Pangan Lokal ini berlangsung selama dua hari, 4-5 september 2024 di taman Tengku Agung Siak.
"Hari pertama gelar bazar dengan menyuguhkan keanekaragaman pangan lokal dengan mendirikan stand bazar diikuti perwakilan Kecamatan se-Kabupaten Siak,” ucap Kepala Dinas (Kadis) Handro Pramono kepada RIAUONLINE.com. Siak, Kamis 5 September 2024.
“Kemudian hari kedua berlangsung lomba serta penilaian lomba cipta menu B2SA," imbuhnya.
Ia mengungkapkan bahwa penganekaragaman pangan dan konsumsi pangan merupakan salah satu upaya yang terus dilakukan untuk menghasilkan sumberdaya manusia yang berkualitas dan unggul melalui perbaikan pola konsumsi pangan masyarakat menjadi lebih beragam.
Sebagaimana diamanatkan dalam undang-undang nomor 18 tahun 2012 tentang pangan, menekankan bahwa pangan merupakan kebutuhan dasar manusia yang paling utama dan pemenuhan pangan merupakan hak asasi setiap masyarakat.
"Untuk itu, pemkab berkewajiban mewujudkan penganekaragaman konsumsi pangan dengan membudayakan pola konsumsi pangan yang beragam, bergizi seimbang dan aman (B2SA)," papar Handro.
Konsumsi pangan berkualitas, lanjut Handro, dapat diwujudkan apabila pola konsumsi makanan sehari-hari dilakukan secara tepat, mengandung zat gizi lengkap sesuai dengan kebutuhan tubuh, dengan jumlah yang berimbang antar kelompok pangan berdasarkan cita rasa, daya cerna, daya terima masyarakat dan kemampuan daya beli masyarakat.
"Sehingga konsumsi pangan yang berkualitas diharapkan dapat mengatasi permasalahan gizi ganda yaitu kekurangan dan kelebihan gizi," harapnya.
Salah satu upaya untuk mensosialisasikan konsumsi pangan yang beragam, bergizi, seimbang dan aman, sebagaimana diamanatkan oleh peraturan presiden nomor 22 tahun 2009, tentang kebijakan percepatan penganekaragaman konsumsi pangan berbasis sumber daya lokal.
"Maka dilaksanakan melalui festival pangan lokal dan lomba cipta menu B2SA secara berjenjang mulai dari tingkat kecamatan, kabupaten dan provinsi," terangnya.
Untuk menunjang semua itu, Kabupaten Siak melalui dinas ketahanan pangan akan melakukan inovasi dalam meningkatkan ketahanan pangan melalui program makciku mapan (maksimalkan keluarga kecik untuk mandiri pangan).
Program ini diharapkan dapat membuat masyarakat kabupaten Siak menjadi keluarga yang tahan pangan, sehat dan produktif.
"Semoga ini dapat memotivasi kita untuk dapat memantapkan kemandirian pangan lokal, peningkatan ketersediaan pangan lokal dan pelestarian sumber daya alam," tuturnya.
Dengan memanfaatkan hasil potensi alam daerah, misalnya sagu, jagung, singkong, ubi jalar, pisang, sukun dan lain-lain yang tersebar di seluruh kecamatan, dengan proses pengolahan menjadi bahan pangan fungsional yang mengandung berbagai nutrisi dan mampu meningkatkan kualitas konsumsi pangan dan dapat membantu penambahan pendapatan rumah tangga.
Kegiatan dilanjutkan dengan pemotongan pita peresmian stand lomba cipta menu B2SA oleh ketua TP PKK Kabupaten Siak, dan pemotongan pita peresmian stand bazar festival pangan lokal oleh wakil Bupati Siak, serta sosialisasi pemanfaatan produk pangan lokal B2SA kepada murid sekolah tingkat SMP dan SLTA.