Naiknya Harga Beras Picu Inflasi di Riau

Beras-sphp8.jpg
(Riau Online/Annisa Alzikri)

RIAU ONLINE, PEKANBARU-Badan Pusat Statistik Provinsi Riau mendata pada Oktober 2023, 3 kota di Provinsi Riau mengalami inflasi Year On Year sebesar 2,65 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 115,88. 

Kepala BPS Riau, Asep Riyadi mengatakan dari tiga kota IHK tersebut, kota Kota Pekanbaru mengalami inflasi sebesar 2,60 persen, Dumai 3,07 persen dan Tembilahan 2.04 persen. 

 

"Namun bila dihitung secara month to month malah mengalami Pekanbaru deflasi sebesar 0,03 persen," ujar Asep Riyadi, Kamis 2 November 2023.

 

Asep menjalaskan, komoditas yang dominan memberikan andil/sumbangan inflasi y-o-y pada Oktober 2023, antara lain beras, rokok kretek filter, mobil, kontrak rumah, emas perhiasan, sewa rumah, minyak goreng, kentang, angkutan udara, dan tomat.

 

Di sisi lain komoditas yang memberikan andil/sumbangan inflasi m-to-m, yakni angkutan udara, beras, bensin, emas perhiasan, dan bawang merah.

 


"Tetapi komoditas yang dominan memberikan andil/sumbangan deflasi pada Oktober 2023, antara lain: cabai merah, telur ayam ras, tomat, kentang, dan ikan nila," tuturnya. 

 

Asep merincikan,  inflasi terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya sebagian besar indeks kelompok pengeluaran, yaitu kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 5,00 persen, diikuti kelompok transportasi sebesar 3,40 persen, kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 2,89 persen, kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran sebesar 2,06 persen.

 

Kelompok kesehatan sebesar 1,27 persen, kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan 

bakar rumah tangga sebesar 1,20 persen, kelompok pendidikan sebesar 1,10 persen, kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 0,66 persen dan kelompok rekreasi, olahraga dan budaya sebesar 0,38 persen. 

 

"Sementara itu dua kelompok lainnya mengalami deflasi y-on-y, yaitu kelompok 

informasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,58 persen dan kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 0,23 persen," jelasnya.

 

Sementara, dari 24 kota di Sumatera yang menghitung IHK, seluruh kota mengalami inflasi y-on-y, dengan inflasi y-on-y tertinggi terjadi di Kota Tanjung Pandan sebesar 5,43 persen, diikuti oleh Kota Sibolga sebesar 4,33 persen dan KotaPadangsidimpuan sebesar 3,10 persen. 

 

Sementara inflasi y-on-y terendah terjadi di Kota Banda Aceh sebesar 1,65 persen.