Syamsuar Tiru Cara Jitu Jokowi Hempang Inflasi di Daerah

Syamsuar508.jpg
(DEFRI CANDRA/RIAUONLINE.CO.ID)

Laporan Tika Ayu

RIAU ONLINE, PEKANBARU-Jaga kestabilan pasokan bahan pangan, Presiden Indonesia Joko Widodo, dalam Rapat Virtual Pengendalian Inflasi bersama Kepala Daerah menyebutkan dapat diinisiasi dengan subsidi ongkos transportasi atau pembelian langsung ke petani. Selasa,  13 September 2022. 

 

Kondisi inflasi yang terjadi di Indonesia kata Jokowi mempengaruhi beberapa kenaikan harga bahan poko,  di antaranya telor,  bawang merah,  bawang putih.  Untuk mengurangi kondisi tersebut,  dikatakan Jokowi bisa dibantu oleh pemerintah daerah bantu biaya transportasi.  

 

"Dengan dana Belanja Tak Terduga ini bisa digunakan untuk bantu biaya transportasi," ujar Jokowi.  

 

Ia pun lanjut mengatakan bahwa selain membantu biaya transportasi,  pemda bisa mengambil tindakan dengan lakukan pembelian langsung kepada petani atau produsen penghasil barang. 

 

Jokowi  memaparkan semisalnya komoditas telur  dihasilkan di Bogor,  maka pemda bisa beli langsung dari sumber tersebut kemudian didistribusikan ke pasar-pasar.  

 

"Sehingga harga yang di pasar sama dengan harga dari peternak.  Karena biaya transportasinya ditanggung oleh pemda provinsi kabupaten kota," ujarnya.  

 

Demikian lah Jokowi menyakini bahwa skema-skema tersbeut dapat menangani masalah inflasi yang sedang terjadi di Indonesia.  Bahkan ia menyampaikan praktikum seperti itu dapat menekan inflasi hingga 1.2 persen berdasarkan pengalamannya semasa menjabat sebagai wali kota Solo. 



 

"Pernah saya lakukan pengamanan saat menjadi walikota dengan menutup biaya transportasi tersebut, sehingga saat itu inflasi bisa kita drop kan di angka 1.2,  Saya diberikan hadiah dari kemenkeu dalam bentuk JIJ," ungkapnya.  

 

Menanggapi masukan dan arahan Presiden RI,  Gubernur Riau Syamsuar menuturkan pihaknya  akan menindaklanjuti arahan tersebut. Kata Syamsuar ia telah berkoordinasi dengan kepala dinas (kadis) pertanian agar beras ini tetap tersedia dan harganya pun terjangkau.  

 

"Beras murah, dibeli situ dan ongkosnya ditanggung oleh pemda.  Jadi begitu bagaimana caranya yang tinggi  harga beras itu jadi murah," ungkap Syamsuar saat ditemui di Balai Serindit Jalan Diponegoro.  

 

Lanjut Syamsuar menyampaikan bahwa memang perlu ada intervensi daerah kepala daerah mengenai harga-harga bahan pokok mengingat sekarang dalam kondisi inflasi. 

 

"Sekarang harga cabai sudah mulai menurun,  itu kan harga cabai.  Berpengaruh  nanti bisa saja beras, bisa saja telor.  Makanya itu penting ada intervensi kepala daerah," kata Syamsuar