Apical dan Asian Agri Dalami Keterlibatan Komunitas

Asian-Agri2.jpg
(Asian Agri)

RIAUONLINE, PEKANBARU-Apical Group, pengolah minyak nabati global terkemuka dan Asian Agri, merupakan salah satu produsen minyak sawit terbesar di Indonesia, bersama-sama mengadakan acara halal-bi-halal dengan para pemangku kepentingan untuk memberikan gambaran terkini mengenai program bersama yang memberikan dampak positif bagi masyarakat.

“Seiring pertumbuhan kami, keberlanjutan tetap menjadi jantung dan DNA bisnis kami di seluruh operasi, rantai pasokan, dan inisiatif kami. Pada kuartal terakhir, kami telah menggulirkan berbagai program untuk meningkatkan mata pencaharian melalui kegiatan pemberdayaan dan pembangunan masyarakat”, sambut Rudy Rismanto, Head of Partnerships Asian Agri.

Salah satu program utama yang digagas antara Kao-Apical-Asian Agri, adalah program, “SMILE”, Smallholder Inclusion for Better Livelihood & Empowerment, sebuah program inisiatif untuk membantu petani swadaya meningkatkan hasil dan memperoleh sertifikasi keberlanjutan mengakui tantangan yang dihadapi para petani swadaya dalam meningkatkan produktivitas mereka dan memenuhi standar keberlanjutan, bersama dengan mitra hilir dan asosiasi petani swadaya.

Diawali pada tahap 1, Nota Kesepahaman (MoU) antara PT Inti Indosawit Subur dari Asian Agri dan Asosiasi Putra Tunggal ditandatangani pada Januari 2022 untuk membantu petani swadaya dalam meningkatkan hasil dan mata pencaharian mereka.

Hingga saat ini, 239 petani swadaya SMILE Fase 1 di Kabupaten Labuhan Batu, Sumatera Utara, berpartisipasi dalam audit RSPO Tahap 1 dari 18-21 April 2022. Petani swadaya yang tersisa di bawah SMILE tahap 1 yang berlokasi di Riau dan Jambi, akan menjalani audit RSPO tahap 1 pada Q3 tahun 2022.

Dengan membangun pengetahuan teknis mereka, SMILE tidak hanya meningkatkan pendapatan mereka, tetapi juga membuka jalan menuju sertifikasi RSPO. Hingga akhir 2021, program ini telah memberikan manfaat positif bagi sekitar 600 petani swadaya.

Kemajuan petani swadaya di bawah tahap 1 akan terus dipantau, sementara persiapan akan dilakukan untuk proses sertifikasi RSPO bagi petani swadaya yang telah terdaftar di bawah tahap 2.

“Komitmen terbesar kami adalah untuk dapat fokus pada manfaat dan dampak positif bagi para pemangku kepentingan, khususnya petani dan masyarakat sekitar sesuai dengan visi kami yang terkait erat dengan filosofi bisnis yang berlandaskan 5C’s, yakni untuk melakukan apa yang terbaik bagi Masyarakat, Negara, Lingkungan dan Pelanggan kami. Selain itu, tujuan lainnya adalah untuk mencapai lingkungan, sosial dan tata kelola (ESG) yang baik seiring dengan tujuan pembangunan berkelanjutan PBB (UNSDG) yang diprioritaskan.” tambah Hadi Susanto, Sustainability Apical Group.

Salah satu upaya mencapai manfaat positif yang berdampak bagi masyarakat dari Apical Group dan Asian Agri adalah pada saat keduanya mengadakan bazaar Ramadan di dekat wilayah operasi perusahaan bulan lalu.

Melalui ketersediaan 45.000 liter minyak goreng dengan harga terjangkau dalam upaya membantu masyarakat di seluruh Indonesia untuk mempersiapkan perayaan Idul Fitri baru-baru ini. Bazaar Ramadan ini merupakan salah satu bagian dari serangkaian kegiatan yang dilakukan untuk memberi manfaat bagi masyarakat luas.

Dengan peluncuran kerangka keberlanjutan kami baru-baru ini, Apical 2030 dan Asian Agri 2030 akan menjadi upaya dan tonggak dalam mengambil langkah kami dan membuka jalan menuju masa depan yang lebih baik. Visi 2030 akan membantu mendorong perubahan transformatif dan berkelanjutan untuk menciptakan dampak sosial, lingkungan, dan bisnis yang positif.

Tentang Apical

Apical Group adalah pengolah minyak nabati terkemuka. Ia memiliki spektrum luas dari rantai nilai bisnis kelapa sawit termasuk pengolahan hilir menjadi oleokimia, lemak fungsional, dan biodiesel antara lain untuk penggunaan domestik dan ekspor internasional.

Operasinya berlokasi di Indonesia, Cina dan Spanyol, dan mencakup enam kilang, empat pabrik biodiesel, dua pabrik oleokimia dan dua pabrik penghancur kernel. Melalui usaha patungannya, Apical juga memiliki operasi pemrosesan dan distribusi di India, Pakistan, Filipina, Vietnam, Myanmar dan Brasil.

Bisnis Apical dibangun di atas jaringan sumber yang luas di Indonesia dengan asset kilang terintegrasi di lokasi strategis. Hal ini diperkuat oleh saluran logistic yang efisien yang didukung oleh infrastruktur Apical sendiri untuk dikirim ke berbagai klien dari rumah perdagangan internasional hingga pembeli industry lokal.

Dengan model bisnisnya yang unik, Apical telah mampu mengendalikan kualitas produk dan mengatasi masalah keberlanjutan dan keamanan pangan sambil menjalankan operasi yang sangat efisien di kilang kelas dunia dan fasilitas penyimpanan dan bulking terintegrasi.



Untuk informasi lebih lanjut, silakan kunjungi situs web Apical: https://www.apicalgroup.com/

 

Keberlanjutan Apical Group

Sejak meluncurkan Kebijakan Keberlanjutan Apical 2014, Apical telah membuat langkah dalam perjalanan transformasinya dengan mengadopsi standar global dan prakik terbaik dalam operasi, anak perusahaan, dan kemitraan dengan pemasok.

Kilang Apical telah disertifikasi oleh Internasional Sustainability and Carbon Certification (ISCC) sejak 2010. Telah menjadi anggota Roundtable on Sustainability Palm Oil (RSPO) sejak 2011. Ini mencapai keterlacakan penuh ke pabrik pada tahun 2015 dan telah menargetkan keterlacakan penuh ke perkebunan pada tahun 2020.

Apical Group ini mempromosikan perlindungan area bernilai konservasi tinggi (HCV) dan stok karbon tinggi (HCS), lahan gambut dan menuju pembangunan sosial-ekonomi yang positif.

Apical Group bermitra dengan Earthworm Foundation, Proforest dan Daemeter untuk mengintegrasikan transformasi rantai pasokannya, memastikan sumber yang bertanggung jawab dan peningkatan keberlanjutan dalam rantai pasokannya.

Sejak 2017, Apical telah menjadi mitra Tropical Forest Alliance 2020 (TFA 2020), kemitraan public-swasta global yang menyatukan pemerintah, sector swasta dan organisasi masyarakat sipil untuk mengurangi deforestasi yang terkait dengan sumber komoditas seperti minyak kelapa sawit, daging sapi, kedelai, pulp dan kertas.

Apical berkomitmen untuk sumber dan operasi berkelanjutan sebagi inti mendasar dari bisnisnya untuk memberikan produk bernilai tinggi untuk permintaan pasar global saat ini.

Tentang Asian Agri

Asian Agri adalah salah satu produsen minyak sawit terbesar di Indonesia. Ditemukan pada tahun 1979, perusahaan saat ini mengelola 100.000 hektar lahan perkebunan dan memperkerjakan lebih dari 25.000 orang.

Sebagai pelopor program Trans-National Government Migration (PIR-Trans) pemerintah Indonesia, Asian Agri saat ini bekerja dengan 30.000 petani swadaya Skema Plasma di Riau dan Jambi yang mengoperasikan 60.000 hektar perkebunan kelapa sawit, dan petani swadaya mandiri yang mengelola total 41.000 hektar.

Menerapkan kebijakan “tanpa bakar” yang ketat sejak tahun 1994 dan praktik terbaik dalam pengelolaan perkebunan berkelanjutan, Asian Agri telah membantu mitra petani swadayanya meningkatkan produktivitas, hasil dan keterlacakan rantai pasokan, sambil membantu mereka mendapatkan sertifikasi. Pabrik perusahaan berteknologi maju dan mandiri energi, meminimalkan emisi gas rumah kaca.

Asian Agri (PT Inti Indosawit Subur) adalah anggota Roundtable on Sustainability Palm Oil (RSPO) sejak tahun 2006. Lebih dari 86% perkebunan yang dimilikinya di provinsi Sumatera Utara, Riau & Jambi dan 100% perkebunan Plasma Scheme di provinsi Riau & Jambi telah disertifikasi RSPO.

Semua perkebunan yang dimilikinya dan yang dimiliki oleh petani skema ISCC (International Sustainability & Carbon Certification) bersertifikat sejak 2014. Pada tahun 2019, perusahaan juga merai sertifikasi ISPO (Indonesia Sustainability Palm Oil).

Operasi perusahaan bersertifikat ISO 14001, sementara Learning Institute dan pusat penelitian pembibitan di provinsi Riau, Indonesia keduanya berseritifikat ISO 9001.

Laboratorium Asian Agri di Pusat Penelitian dan Pengembangan di Tebing Tinggi diakreditasi oleh Komite Akreditasi Nasional di bawah ILAC Mutual Recognition Arrangement (ILAC MRA).