RIAUONLINE, JAKARTA-Program anjuran kader untuk berpoligami dengan menikahi jandi dicabut Partai Keadilan Sejahtera (PKS).
Program dalam Tazkirah No.12 tentang Solidaritas Terdampak Pandemi itu dicabut dengan alasan telah menerima berbagai masukan masyarakat.
"Setelah kami mendapat berbagai masukan dari pengurus, anggota dan masyarakat secara umum, kami memutuskan untuk mencabut anjuran poligami tersebut. Kami memohon maaf jika anjuran ini membuat gaduh publik dan melukai hati sebagian hati masyarakat Indonesia," ujar Ketua Dewan Syariah Pusat PKS Surahman Hidayat dalam keterangannya, Kamis (30/9).
PKS saat ini ingin fokus meringankan beban ekonomi masyarakat yang terdampak pandemi. Terutama anak-anak yatim.
"Perhatian utama kami adalah membantu meringankan kesulitan ekonomi masyarakat akibat terdampak pandemi," katanya.
Surahman mengatakan, terus menyukseskan program penanganan pandemi dengan membagikan 1.7 juta paket sembako bagi masyarakat yang kesulitan ekonomi.
"Saatnya kita turun tangan dengan program yang benar benar dibutuhkan oleh masyarakat," ujarnya dikutip dari merdeka.com
PKS sangat terbuka untuk menerima masukan dari berbagai pihak di masyarakat.
"PKS mengucapkan terima kasih atas masukan, kritik dan saran dari semua pihak; dan ini merupakan bentuk perhatian yang besar dari publik terhadap jalannya organisasi partai ini," pungkasnya. [