Laporan: SAHRIL RAMADANA
RIAU ONLINE, SIAK - Rusaknya jalan di wilayah Kecamatan Bungaraya, Kabupaten Siak, Riau, menjadi perhatian serius pemerintah daerah dan DPRD setempat.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Tata Ruang, dan Permukiman (Kadis PU Tarukim) Siak, Irving Kahar mengatakan, rusaknya jalan di Kecamatan Bungaraya akibat banyak dilintasi oleh kendaraan PT Teguh Karsa Wana Lestari (TKWL) bertonase yang over dimensi dan over loading (ODOL)
Hal itu disampaikan Irving saat rapat dengar pendapat di DPRD Siak yang dihadiri Dishub Siak, manajemen PT TKWL dan sejumlah penghulu kampung (kades) di Kecamatan Bungaraya.
"Kendaraan yang masuk ke PT TKWL banyak Overload (kelebihan beban). Maka itu jalan di Kecamatan Bungaraya banyak yang rusak," kata Irving, Selasa 23 Maret 2021.
Irving mengatakan, ada sepanjang 1,8 kilometer jalan di daerah itu kondisinya saat ini rusak parah. Kerusakan itu lantaran kendaraan besar kerap melintas di jalanan tersebut.
"Jalan Bungaraya itu lokal primer atau kelas III. Muatan Sumbu Terberat (MST)-nya hanya 8 Ton. Namun, kendaraan yang melintas di sana bobotnya di atas 8 sampai 10 Ton. Bahkan, truk tanki, ada yang berbobot 20-30 Ton. Tentu ini sudah menyalahi," kata dia.
Tak sering pula lanjut Irving, gara-gara kerusakan jalan di Kecamatan Bungaraya tersebut pihaknya dibully oleh masyarakat.
"Seolah-olah kita tidak mampu membangun jalan. Padahal, baru kita lakukan pemilhanaran, tak lama setelah itu hancur lagi. Sebab pemeliharaan kita kelas III. Sesuai aturan, bahwa jalan milik kabupaten lokal primer," kata dia.
Dijelaskan irving, sistem jalan lokal primer itu maksimum panjang kendaraan yang boleh melintas 9 meter dan tinggi 4 meter. Sedangkan MST-nya hanya 7 Ton.
"Jadi, jika ditotalkan berat kendaraan (truk) ditambah MST-nya, hanya 10 Ton. Sebab, truk dengan kapasitas MST 8 Ton, hanya seberat sekitar 3,2 Ton," kata dia.
Sementara kata Irving dilapangan terlihat kendaraan yang melintas di jalanan tersebut berbobot paling sedikit 12 ton.
"Tentu, cepat rusaknya jalan itu karena bebannya tak sesuai. Contoh Jalan Raja Kecik Kota Siak Sri Indrapura, yang tak pernah dilalui kendaraan overload. Sampai saat ini masih bagus dan tidak pernah diperbaiki. Itulah contohnya. Coba tadi tiap hari dilalui kendaraan besar yang bobotnya sampai 20 ton, udah rusak itu. Sebab kapasitas jalannya hanya kelas III," kata dia.
Maka itu, Irving meminta kepada manejemen perusahaan kelapa sawit tersebut agar jalan yang rusak di daerah itu secepatnya diperbaiki.
"Jangan pula ditempel-tempel lagi. Hitamkan semua kayak dulu. Sebab, dulu sebelum perusahaan ini ada di sana, jalan yang rusak menuju perusahaan semuanya hitam aspal," kata dia.
Sementara, Direksi PT TKWL, Sugiantoro mengatakan untuk saat ini pihaknya hanya bisa melakukan perbaikan jalan dengan cara menempel sisi yang rusak.
"Kondisi keuangan perusahaan tidak baik. Maka itu, perbaikan yang kita lakukan masih sama kayak dulu. Yakni menempel sisi yang rusak saja. Dalam dua tiga hari ini akan kita kerjakan," kata dia.