RIAUONLINE, PEKANBARU - Konversi Bank Riau Kepri dari bank konvensional menjadi bank syariah menjadi pembicaraan hangat. Meski memiliki satu juta nasabah, jumlah ini dirasa kurang mengingat sejauh ini yang menjadi nasabah terbesar adalah Pemerintah Daerah di Riau.
Melihat hal ini, ketua panitia khusus DPRD Roau terkait konversi Bank Riau Kepri Syariah, Karmila Sari menyebut selain nasabah individu yang melakukan investasi dan deposito, BRK ke depan juga dapat menggaet korporasi sebagai nasabah.
"Ada dana Corporate yang harus kita garap untuk itu. Contohnya Badan Pengelolaan Keuangan Haji (BPKH) baru sepuluh persen dikelola Bank Muamalat, selebihnya belum ada. Padahal banyak yang bisa dilakukan, ada penginapan, ada katering," jelas Karmila.
Selain itu Karmila juga menjelaskan BRK akan membangun kerjasama dengan Universitas Muhammadiyah Riau (UMRI).
"Kemarin disampaikan Dirut, mereka sudah membangun MOU dengan Universitas Muhammadiyah dengan pertambahan 7000 mahasiswa setiap tahun. Tentu ada transaksi keuangan didalamnya. Selain itu Muhammadiyah juga memiliki rumah sakit dan kedepan akan menggarap perumahan," jelas Karmila.
Menurut Karmila hal ini merupakan sinyal positif bahwa rencana konversi Bank Riau Kepri menjadi Bank Syariah ini diterima oleh masyarakat baik individu maupun korporasi.
Karmila menambahkan Untuk nasabah perorangan saat ini BRK memiliki kurang lebih satu juta nasabah yang berpotensi bertambah saat konversi dilakukan.
Karmila optimis konversi ini akan membawa perubahan positif bagi perbankan Riau dan ia yakin potensi SDM dan Infrastruktur BRK siap untuk melakukan hal tersebut.
"Untuk melakukan sesuatu ada tahapannya, dan ini sudah dimulai dan akan terus diperbaiki. Kami kemarin crosscheck langsung ke Dirut dan jajarannya mereka bersertifikat dan lulus. Artinya, persiapan mereka semakin lebih baik," tutup Karmila