(daririau.com)
Rabu, 16 Desember 2020 15:50 WIB
RIAUONLINE, PEKANBARU - Kiprah tokoh Legislatif yang turun ke Pilkada serentak 2020 sepertinya kurang moncer. Dari enam anggota DPRD Riau yang turun Pilkada hanya dua yang diyakini menang yakni Zukri Misran yang menang di Pelalawan serta Muhammad Adil di Meranti.
Pengamat Komunikasi Politik, Aidil Haris menyebut kontestasi politik di arena pileg dan Pilkada memang cukup berbeda.
"Perolehan suara ketika pileg memang bisa menjadi modal awal, tapi banyak faktor yang mempengaruhi," ujar Aidil, Rabu 16 Desember 2020.
Beberapa daerah pemilihan yang berbeda disebut Aidil membuat komposisi suara yang didapat sewaktu para anggota Dewan menang Pileg dan kemudian turun Pilkada berbeda.
Meski popularitas sebagai anggota Dewan bisa mendongkrak elektabilitas, tapi banyak faktor lain yang juga menjadi pertimbangan. Salah satunya adalah kiprahnya sewaktu duduk di kursi DPRD.
Baca Juga
"Bisa saja sewaktu menjadi anggota dewan ia gagal memberdayakan konstituennya, itu persoalan. Itu menjadi pertimbangan bagi masyarakat," jelas Aidil
Faktor koalisi partai yang ikut serta menyokong Paslon juga disebut Aidil bisa mempengaruhi keputusan akhir pemilih.
"Bisa jadi karena melihat partainya apa saja. Karakter pemilih kita beragam. Misalkan ada yang tidak suka PDIP, PKS dia tidak akan mau memilih meski dengan siapapun ia berpasangan," jelas Aidil.
Aidil menyebut, Kemenangan Zukri dan Adil tidak terjadi dalam semalam. Usaha dilakukan keduanya baik semasa menjadi anggota DPRD Riau maupun semasa Pilkada.
"Zukri kan bukan sekali ikut Pilkada, ia sudah populer. Masyarakat juga sudah tau. Sewaktu debat juga Zukri lebih menguasai materi dan data, ia tahu kondisi Pelalawan," katanya.
Pun demikian, dengan Muhammad Adil yang disebut berhasil menjaga konstituennya.
"Popularitas Adil tidak sebesar Zukri, tetapi dia memiliki strateginya sendiri dan ia mampu menjaga konstituennya dan ia kembangkan ke daerah lain yang sebelumnya bukan daerahnya, ia rangkul dan ia rawat. Hari ini menikmati," tutup Aidil.
