RIAU ONLINE, PEKANBARU - Demi penyelamatan satwa terutama yang keberadaannya terancam punah seperti habitat gajah sumatera di Riau. Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau memfasilitasi perusahaan-perusahaan pemegang hak konsesi untuk menerapkan Better Management Practice (BMP) bagi penerapan konservasi keberadaan gajah yang disepakati oleh tujuh korporasi di Riau.
Program ini didanai oleh Tropical Forest Conservation Action (TFCA) Sumatera didukung oleh Balai Taman Nasional Tesso Nilo, Yayasan Taman Nasional Tesso Nilo dan WWF Indonesia.
"BBKSDA Riau bersama rekan-rekan memfasilitasi perusahaan-perusahaan pemegang hak untuk menerapkan Better Management Practice di kawasan konservasi gajah,"sebutnya, Senin, 11 Februari 2019.
Tambahnya, kegiatan positif ini diantaranya penyamaan persepsi, peningkatan kapasitas apa itu BMP, mambangun komitmen sampai penandatanganan komitmen bersama.
Selain itu, juga ada pengkayaan pakan gajah di kawasan lindung di konsesi, pembuatan dan atau pengelolaan koridor gajah, patroli perlindungan gajah, mitigasi Konflik gajah dan manusia sampai memberikan informasi untuk menyusun design dari praktek-praktek pengelolaan terbaik dari perusahaan.
Suharyono menganggap, upaya ini merupakan bentuk penyelamatan ditengah kondisi gajah yang sudah mengkhawatirkan. Juga, untuk mengembalikan ke kondisi awal dengan keterlibatan aktif dari para pemegang hak konsensi dalam melindungi hewan gajah.
"Karena selain upaya dari pemerintah, dibutuhkan juga keterlibatan aktif dari para pemegang hak untuk ikut berperan dalam melindungi gajah,"jelasnya kembali.
Itu semua karena ruang jelajah gajah yang luas sekarang sudah berkurang. Ditambah minimnya ketersediaan pakan di kawasan konservasi. Sehingga, mengakibatkan gajah berada di luar kawasan konservasi. Menimbulkan konflik maupun manusia dengan sumber-sumber ekonominya.