Catat, Kriteria Ini Harus Dimiliki Atlet dalam Audisi Djarum Beasiswa Bulutangkis

Audisi-PB-djarum-Bulutangkis.jpg
(RIAUONLINE.CO.ID/AZHAR SAPUTRA)

RIAU ONLINE, PEKANBARU - Pencari bibit berbakat Perkumpulan Bulutangkis (PB) Djarum, Christian Hadinata menyebutkan beberapa kriteria yang akan harus dipenuhi para atlet dalam audisi umum Djarum Beasiswa Bulutangkis 2017 yang dilaksanakan di Gor Angkasa, Pekanbaru pada 25-27 Maret 2017 mendatang.

"Profil atlet seperti apa yang kami cari, yaitu profil atlet terutama memiliki semangat dan spirit dan daya juang. Dalam artian kami ini yang sudah mempunyai prestasi di dunia bulutangkis tentunya akan jeli menilai para peserta audisi di Pekanbaru ini," katanya di Hotel Grand Elite, Jumat, 10 Maret 2017.

Christian mengatakan calon atlet PB Djarum harus memiliki semangat pantang menyerah dan tidak melihat skor meskipun jauh tertinggal poin ketika mereka dipertandingkan satu dengan yang lain.

"Kita juga akan melihat atlet dalam sistem pertandingan yang mana mereka akan bisa dinilai poin demi poin yang mereka perjuangkan. Itu salah satu menjadi penilaian yang kita inginkan. Kemudian postur tubuh, cara bermain, berpikir melakukan pukulan dengan cerdas, taktis meskipun belum secara khusus, tapi kita berharap teman yang menilai nantinya akan bisa memprediksi pada saatnya mereka-mereka ini mempunyai kelas di pertandingan nasional maupun internasional," katanya mantap.

Baca Juga: Pekanbaru Jadi Tuan Rumah Audisi Umum Djarum Beasiswa Bulutangkis 2017



Untuk gambarannya, atlet akan diberikan waktu maksimal 10 menit untuk memperlihatkan teknik pukulan tanpa ada perhitungan angka. Selanjutnya, tim pemandu bakat akan melakukan seleksi dan akan memberikan tanda untuk masuk babak berikutnya.

"Setelah mereka terkumpul bagi pemain terbaik, maka akan masuk ke tahapan screening. Sekali lagi kita harapkan Pekanbaru banyak memiliki atlet yang bagus-bagus," imbuhnya.

"Dilanjutkan dengan sistem drawing dimana ada wasit yang akan menghitung dengan sistem raly point. Karena disitu tentunya akan lebih terseleksi lagi, yang kalah pun kalau bagus akan bertemu dengan yang bagus dan untuk penilaiannya kita buat sepertiga. Sementara untuk semi final dan finalnya akan diselenggarakan di Kudus," tutupnya.

Kendati demikian, menurut Christian, tidak mungkin untuk memforsir para calon atlet sebab masih berusia 6 sampai 10 tahun untuk kategori U-11 dan 11-12 tahun atau kelahiran 2005 dan 2006 untuk kategori U-13.

Sukai/Like Fan Page Facebook RIAUONLINE dan Follow Twitter @red_riauonline