Hari Pertama Lebaran, Banjir Bandang Terjang Desa Mudik Ulo Kuansing

Banjir-di-Dusun-Kandi-dan-Apar.jpg
(Robi Susanto/Riau online)

RIAU ONLINE, TELUK KUANTAN-Musibah banjir bandang kembali terjadi di Desa Mudik Ulo, Kecamatan Hulu Kuantan, Kabupaten Kuansing, Riau pada hari pertama lebaran, Kamis, 13 Mei 2021.

Hujan yang terjadi sejak Kamis malam mulai pukul 20.00 WIB dan baru berhenti sekitar pukul 24.00 WIB tengah malam membuat anak sungai Ulo di desa tersebut meluap dan merendam puluhan rumah masyarakat sampai dengan Jumat, 14 Mei 2021. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut.

 

 

Warga yang terkejut tiba-tiba datangnya air masuk kedalam rumah harus berjuang menyelamatkan barang-barang berharga mereka. Sebagian barang-barang harus rela terendam karena air dengan cepat sampai kedalam rumah.

 

Banjir di Dusun Kandi dan Apar, Desa Mudik Ulo/Robi Susanto/Riau online


"Air datang tiba-tiba, sebagian warga banyak yang tak menyangka banjir akan merendam rumah mereka," ujar Sekretaris Desa Mudik Ulo, Bambang Wahyudi dihubungi Riau Online, Jumat, 14 Mei 2021.



 

 

Sedikitnya ada 40 Kepala Keluarga di dua Dusun yakni dusun Kandi dan Apar terdampak banjir bandang. "Semalam ketinggian air mencapai 1 meter lebih, baru pagi tadi surut ketinggian air mencapai setengah meter," katanya.

Akibat banjir bandang tersebut akses jalan kabupaten menuju beberapa desa juga sempat terputus. " Jalan kabupaten juga sempat terendam, baru sekitar pukul 10:00 WIB pagi tadi kendaraan baru bisa lewat," katanya.

Bambang menambahkan ini bukan kali pertama desa Mudik Ulo diterjang banjir bandang. Hujan beberapa jam saja sebagian desa ini langsung terendam. "Karena hutan sudah habis, jadi kalau tiba musim hujan selalu banjir," katanya.

Dimana kawasan hutan di sekitar desa tersebut sudah beralih fungsi menjadi kebun sawit. Banyak kebun ilegal didaerah tersebut. Dimana kawasan hutan berstatus Hutan Produksi Terbatas (HPT) ditanami sawit mulai pengusaha maupun perusahaan. Sayangnya mereka tidak ada kontribusi sedikitpun ketika warga dirundung kesusahan.