RIAU ONLINE, TELUK KUANTAN - Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS) Medan di Desa Kebun Lado, Kecamatan Singingi, Kabupaten Kuantan Singingi (Kuansing), Riau menjamin ketersediaan bibit sawit untuk petani Koperasi Unit Desa (KUD) di dua Kecamatan yakni Singingi dan Singingi Hilir.
Selain itu PPKS Medan di Kebun Lado juga menyatakan kesiapannya untuk mendampingi petani KUD didua kecamatan ini mulai dari penanaman sampai dengan proses repalanting selanjutnya.
Saat ini petani sawit yang tergabung dalam KUD dibeberapa desa di Kecamatan Singingi dan Singingi Hilir mengikuti program replanting dari pemerintah pusat. Sawit yang berumur diatas 25 tahun saat ini mulai ditumbang dan ditanami kembali.
Proyek penyediaan bibit sawit untuk petani yang tergabung dalam KUD didua kecamatan yakni Singingi dan Singingi Hilir disediakan oleh PPKS Medan. PPKS Medan telah menyewa lahan adat di Desa Kebun Lado, Kecamatan Singingi untuk tempat pembibitan.
"Jadi hubungan kami tidak hanya sebagai penyedia bibit, tapi setelah bibit itu ditanam kami siap mendampingi sampai ke proses replanting selanjutnya," kata Pengawasan PPKS Medan di Kebun Lado, Kecamatan Singingi, Edwin kepada Riau Online, Rabu, 24 Maret 2021.
Dia mengatakan, setelah ditanam kami akan bertanggungjawab sampai bibit sawit ini menjadi besar dan berbuah."Artinya selama 30 tahun kedepan kita siap mendampingi petani," katanya.
Edwin kembali menegaskan untuk masalah penyediaan bibit sawit untuk petani KUD pihak PPKS sudah siap dan tidak ada masalah lagi. "Jadi PPKS kita tidak hanya di Kebun Lado, tapi ada dibeberapa Provinsi kita ada," katanya.
Seandainya nanti pembibitan di Kebun Lado tidak cukup pihaknya bisa mendatangkan dari Sorolangun dan daerah lain di Indonesia. Karena memang PPKS Medan ini memiliki banyak cabang di Indonesia.
"Target kita akhir Maret ini tahap I untuk daerah F1 (Desa Sungai Buluh,red) dan F3 (Desa Sungai Kuning,red) itu selesai," katanya.
Jadi ini klarifikasi yang kita lakukan soal adanya pemberitaan kita tidak siap dalam penyediaan bibit sawit. "Kita sangat siap sediakan bibit untuk petani," tegasnya.
Dia menambahkan, untuk di PPKS di Kebun Lado yang menjadi tempat pembibitan itu jumlah bibit yang tersedia 650 ribu, dan melebihi dari stok yang diminta. "Ketersediaan bibit kita yang ada di PPKS Kebun Lado jumlahnya sekarang 650 ribu, dan kebutuhan kita untuk F1 sampai F10 itu berkisar cuma 500 ribu, jadi melebihi dari stok yang diminta," katanya.
Mengapa sengaja kita lebihkan lanjut Dia, karena memang sebelum bibit ini sampai ke petani untuk ditanam ada proses seleksi lagi yang kita lakukan. Sehingga bibit sawit yang kita berikan ini benar-benar berkualitas. "Kita ada seleksi lagi kalau bibit abnormal atau rusak tidak kita pakai," katanya.
Hanya saja disampaikan Edwin, memang ada beberapa bibit di PPKS di Kebun Lado ada yang masih menunggu proses kelayakan. Disamping itu katanya, pihaknya juga menunggu dengan mendatangkan bibit dari cabang yang ada didaerah lain.
"Jadi stok berlebih, kalau ada yang abnormal atau bibit itu rusak ini menjadi tanggungjawab PPKS dan kita ganti karena ini menjadi tanggungjawab kami," ujarnya.
"Jadi kalau sampai dilokasi ternyata bibit tidak layak tanam pihak PPKS siap mengganti," kata Kepala Desa Sungai Sirih, Kecamatan Singingi, Sitas Riyanto, Rabu kemarin.
Kemudian dilanjutkan Edwin,setelah nanti bibit selesai tanam dan berproduksi apabila tidak mencapai potensinya maka pihak PPKS siap bertanggungjawab dan mengganti sampai penanaman kembali.
"Jadi hubungan dengan KUD ini artinya setelah bibit itu ditanam kami mendampingi sampai dia ke replanting selanjutnya, jadi 30 tahun kita tanggungajawab untuk itu," tegasnya.
Kemudian apabila KUD nantinya melakukan pemupukan atau butuh rekomendasi pupuk dari PPKS, maka kami dari pihak PPKS Medan siap turun dengan membawa tim ahli ke lapangan. "Kita siap turunkan tim ahli dari PPKS Medan ke lapangan," katanya.
Dan apabila nanti ada tanaman sawit setelah tanam tidak berjalan normal sekian persen PPKS menyatakan kesiapan untuk menggantinya. "Contoh ada serangan hama seperti kumbang, kita juga siap dampingi petani," pungkasnya.