RIAU ONLINE, TELUK KUANTAN - Kapolres Kuansing, AKBP Henky Poerwanto intruksikan bawahannya untuk mengawasi operasional alat berat yang beroperasi di Kabupaten Kuansing. Hal ini setelah banyaknya ditemukan alat berat terutama ekscapator disalahgunakan untuk kegiatan PETI.
"Saya sudah intruksikan kepada seluruh Kapolsek jajaran bersama Babhinkamtibmas untuk aktif mengawasi operasional alat berat seperti ekscapator guna mencegah aktivitas PETI," tegas Kapolres Kuansing, AKBP Henky Poerwanto melalui keterangan tertulis diterima Riau Online, Rabu, 24 Februari 2021.
Kapolres menegaskan kepada jajarannya untuk mengidentifikasi setiap alat berat ekscapator agar tidak disalahgunakan baik oleh si pemilik maupun pengguna untuk kegiatan PETI.
"Apabila ditemukan dilapangan, saya sudah perintahkan Kapolsek untuk melakukan identifikasi terhadap penggunaan alat berat. Apabila hasil identifikasi bukan untuk kegiatan PETI, maka kita persilahkan untuk beroperasi," katanya.
Dari hasil pemantauan selama ini, kata Kapolres, alat berat awalnya memang digunakan untuk kegiatan pengerukan lahan atau kebun pribadi terutama untuk kepentingan perawatan dan steking kebun juga untuk buat kolam.
Namun kadang ujung-ujungnya hasil pengerukan tanah ini dipergunakan oleh oknum pemilik lahan maupun pelaku PETI untuk mencari emas baik dengan cara di dompeng maupun dulang. "Tentunya hal ini tidak diperkenankan," katanya.
Kapolres menghimbau kepada oknum yang mencari-cari kesempatan yang sebelumnya kerap melakukan aktivitas PETI dengan cara tersebut agar tidak lagi melakukan perbuatan tersebut. " Apabila ditemukan akan kami proses hukum," tegas Kapolres.
Terakhir Kapolres mengintruksikan kepada Kapolsek jajaran untuk lebih bersinergi lagi dengan unsur pemerintah setempat seperti Camat, Kades, BPD, Luerah dan rekan dari TNI untuk bersama-sama berperan mencegah terjadinya aktivitas PETI.