RIAU ONLINE - Badan Narkotika Nasional (BNN) RI tengah mengejar warga negara Indonesia (WNI) berinisial BN yang menyelundupkan ganja dari Thailand ke Indonesia. BN bekerja sama dengan sindikat internasional.
"Saat ini BN masih menjadi buron dan kemungkinan dia masih di luar negeri," ujar Kepala BNN Komjen Pol. Marthinus dalam Konferensi Pers Pengungkapan Kasus Narkotika yang dipantau secara daring di Jakarta, Senin, 5 Agustus 2024.
Marthinus mengungkap keterlibatan BN dalam jaringan narkotika internasional terlihat dari 113,65 kilogram barang bukti ganja. Ganja tersebut merupakan barang asli Thailand.
Dia menyebut karakteristik ganja ini sangat berbeda dengan ganja asli dari tanaman endemik Indonesia, yang selama ini ditemukan BNN dalam penegakan hukum narkotika.
"Terutama dengan tanaman ganja yang berasal dari Pulau Sumatra, sangat berbeda sekali," ucap dia.
Dia meyakini adanya keterlibatan warga negara lain atau sindikat internasional dalam kasus penyelundupan ganja dari Thailand ke Liverpool, Inggris melalui Indonesia.
BN mengirim ganja dari Thailand kepada AS dan MM di Indonesia untuk selanjutnya dikirim kembali ke Liverpool, Inggris. Ganja tersebut diselundupkan dalam 214 bungkus paket berisi peralatan bayi, penyedot debu, hingga bed covers.
Terungkapnya penyelundupan ganja asal Thailand ini berawal dari informasi dari petugas Bea Cukai Bandara Soekarno-Hatta yang mencurigai sebauh paket kiriman dari Thailand, diduga narkotika pada 24 Juli 2024.
Setelah berkoordinasi dengan BNN, tim gabungan BNN dan Bea Cukai menemukan ganja selundupan tersebut di dua tempat. Pertama, di Perumahan Jaka Permai, Bekasi, Jawa Barat, dengan 60 bungkus barang bukti narkotika seberat 31,88 kg yang disimpan di lima karung berisi 10 bed covers.
Di tempat kedua, pengungkapan ganja berasal dari daerah Cipinang Melayu, Jakarta Timur. Di tempat tersebut ditemukan 154 bungkus ganja dengan berat neto 81,77 kg, yang disimpan di 29 kardus berisi peralatan kemah dan peralatan bayi serta 3 kardus berisi penyedot debu.(ANTARA)