RIAU ONLINE, PEKANBARU-Calon Wakil Presiden Nomor Urut 03 Mahfud MD mengatakan: "Ada yang bertanya kepada kami, mungkin tidak Anda menargetkan pertumbuhan ekonomi 7% dalam setahun. Di dalam sejarah reformasi tidak pernah sebanyak 7%. Dulu hanya dicapai pada tahun 1989-1991," ujarnya.
Hasil penelusuran tim Cek Fakta TIMES Indonesia bersama koalisi Cek Fakta serta ahli, menemukan bahwa pernyataan yang disampaikan Mahfud MD tidak mencapai 7 persen adalah benar.
Hasil penelusuran melalui mesin pencari ditemukan Data BPS pada 5 Agustus 2021, Ekonomi Indonesia triwulan II-2021 terhadap triwulan II-2020 mengalami pertumbuhan sebesar 7,07 persen (y-on-y).
Dari sisi produksi, Lapangan Usaha Transportasi dan Pergudangan mengalami pertumbuhan tertinggi sebesar 25,10 persen. Dari sisi pengeluaran, Komponen Ekspor Barang dan Jasa mengalami pertumbuhan tertinggi sebesar 31,78 persen.
Menteri keuangan Sri Mulyani juga pernah mengungkapkan pertumbuhan pertumbuhan hingga 7,1% tersebut dipicu oleh efek baseline dari pertumbuhan minus di tahun sebelumnya. Pernyataan ini dikutip dari cnbc.indonesia.com pada 21 Februari 2023.
Sri Mulyani mengatakan Indonesia terbukti pernah tumbuh sebesar 7,1 persen. Pencapaian ini terjadi pada kuartal II-2021. Dari data BPS, di tengah-tengah pandemi, ekonomi Indonesia pada kuartal II-2021 dibanding kuartal II-2020 (yoy) sempat mengalami pertumbuhan sebesar 7,07 persen.
Pertumbuhan terjadi pada semua lapangan usaha. Lapangan usaha yang mengalami pertumbuhan signifikan adalah Transportasi dan Pergudangan sebesar 25,10 persen dan Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum sebesar 21,58 persen.
Sementara itu, Industri Pengolahan yang memiliki peran dominan juga mengalami pertumbuhan sebesar 6,58 persen. Sebagai catatan, Sri Mulyani saat itu mengungkapkan pertumbuhan pertumbuhan hingga 7,07 persen tersebut dipicu oleh efek baseline dari pertumbuhan minus di tahun sebelumnya.
Namun, ada faktor pemicu lainnya, dia menuturkan momentum Ramadan dan hari raya Lebaran juga menjadi penyelamat. Turut menopang, saat itu, ekspor dan impor Indonesia juga meningkat tajam, diiring oleh kenaikan di sisi investasi.
Rujukan: