RIAU ONLINE - Wakil Presiden Ma'ruf Amin berencana untuk memindahkan pengungsi Rohingya ke Pulau Galang, Kepulauan Riau (Kepri). Rencana ini mengingatkan warga Pulau Galang kembali tentang hidup berdampingan dengan pengungsi Vietnam di masa lalu.
Ariyanto, seorang warga di Pulau Galang, bercerita kehidupan mereka saat itu terhubung dengan kedatangan pengungsi yang diawasi ketat pihak aparat.
"Saat itu mereka datang dengan kapal kayu besar sama dengan pengungsi Rohingya yang di medsos, tapi mereka dijaga ketat oleh pihak aparat. Kami tidak bisa langsung berinteraksi, harus ada izin," kata dia kepada jaringan RIAU ONLINE, Batamnews, Senin, 11 Desember 2023.
Ariyanto mengungkap bahwa di masa itu, warga Pulau Galang mengalami keterbatasan dalam berinteraksi secara langsung dengan pengungsi Vietnam. Mereka sulit berkomunikasi dan berdagang dengan pengungsi lantaran diawasi pihak aparat secara ketat.
Aturan ketat itu, kata dia, mengharuskan setiap interaksi untuk dilaporkan terlebih dahulu kepada pihak berwenang sebelum transaksi atau komunikasi dilakukan.
"Kami sering berdagang dengan mereka, namun harus melalui prosedur. Kami bertransaksi dengan cara barter," tambah Ariyanto.
Meski masa itu sudah ada mata uang yang digunakan, masyarakat justru cenderung bertransaksi dengan cara barter dalam berinteraksi dengan para pengungsi Vietnam.
"Saya bawa jagung, ubi, ikan, dan sejenisnya, nah nanti ditukar dengan kasur, sarden kaleng, dan lainnya," cerita Ariyanto.
Selain itu, transaksi tersebut juga tidak berjalan dengan mudah, karena pengamanan yang ketat. Namun, para pengungsi Vietnam diberi kesempatan untuk mempelajari Bahasa Indonesia lewat kelas khusus yang disediakan pemerintah saat itu.
"Ada sekolah bahasa Indonesia khusus bagi mereka," ungkapnya.
Kendati begitu, Ariyanto menyebut selama mereka berdampingan, tidak ada kekacauan atau ulah dari para pengungsi tersebut. Bahkan hingga saat ini, banyak warga Vietnam yang datang ke Pulau Galang untuk leluhur mereka.
"Di sini banyak yang menikah dengan orang Vietnam, makanya anak-anaknya seperti keturunan China," sebut dia.
Terkait rencana pengungsian Rohingya di Kota Batam, Ariyanto menyerahkan sepenuhnya pada keputusan pemerintah.
"Saya hanya akan mengikuti keputusan pemerintah. Kalau tidak mengikuti, pasti akan ada konsekuensi," katanya.
Meski banyak dari masyarakat Pulau Galang yang menolak rencana pengungsian Rohingya, kisah masa lalu dengan pengungsi Vietnam tetap menjadi bagian sejarah yang menggambarkan harmoni dan kedamaian dalam berdampingan dengan pengungsi.