Hadapi Tentara Israel, Bocah Palestina: Mundur, Ini Tanah Airku!

Anak-palestina-hadang-tentara-israel.jpg
(Instagram/@islamic_post589)

RIAU ONLINE - Perdebatan dua orang anak-anak laki-laki Palestina diduga dengan tentara Israel viral di media sosial.

Video tersebut diunggah akun Instagram @islamic_post589. Dalam video itu tampak dua bocah, satu di antaranya membawa bendera Palestina mendesak orang Israel keluar dari wilayah mereka.

Bocah pembawa bendera bahkan menantang seorang anggota militer yang memakai perlindungan lengkap.

“Ini tanah air saya,” ujar anak laki-laki yang membawa bendera Palestina tersebut, dikutip dari Suara.com, Minggu, 12 November 2023.

Kemudian tangannya memberi gestur agar sang tentara segera pergi, “Anda, mundur!”

Bahkan ketika tentara itu mencoba berargumentasi, bocah tersebut tetap meminta lawan bicaranya untuk pergi.



“Ini tanah saya! Saya nggak bakal mundur!” serunya dengan raut wajah penuh keberanian.

Momen ini yang kemudian ramai diperbincangkan warganet. Nyali bocah tersebut tampak dibanjiri pujian karena tidak takut walau berhadapan dengan pasukan yang bisa jadi membawa senjata.

“Ohh ibu-ibu di Palestina, sungguh terberkati kalian karena bisa melahirkan jiwa-jiwa pemberani seperti mereka,” komentar warganet.

“Inilah alasan mereka nggak bisa berhenti membunuh Palestina. Mereka KETAKUTAN dengan keberanian mereka. Mereka nggak bisa tidur kepikiran anak-anak tak berdaya lebih berani daripada pria dewasa dengan senjata,” tulis warganet.

“Saya penasaran apa yang mereka lakukan ke anak-anak itu setelah video berakhir!! Semoga mereka baik-baik aja,” kata warganet.

“Keberanian memang terbentuk di Palestina, Allahuakbar. Faktanya sekarang banyak negara besar memusuhi satu negara saja sudah menunjukkan seberapa kuatnya Palestina !!” imbuh warganet lain.

“Seluruh dunia sekarang BERSAMAMU, kamu anak kecil yang berani! Berdiri untuk Negaramu!!” timpal yang lainnya.

Di sisi lain, otoritas melaporkan sudah ada lebih dari sepuluh ribu korban jiwa timbul selama agresi militer Israel sekitar sebulan belakangan. Mirisnya, kebanyakan korban adalah warga sipil terutama anak-anak dan wanita.