Rocky Gerung: Bayi Baru Lahir di Indonesia Sudah Menanggung Utang Rp 50 Juta

Rocky-Gerung7.jpg
(Riau Online/Fakhrur Rodzi)

RIAU ONLINE, PEKANBARU-Pemerintah RI memprediksi Indonesia akan menghadapi era bonus demografi pada tahun 2030 hingga 2040 mendatang.

Bonus demografi merupakan masa dimana jumlah penduduk Indonesia kategori produktif (usia 15-64 tahun) akan jauh lebih besar dari jumlah penduduk nonproduktif (usia 65 tahun keatas)

Pemerintah Indonesia tidak ingin membuang kesempatan pada masa itu, dengan merancang berbagai program untuk mewujudkan visi Indonesia Emas pada tahun 2045.

 

Pada masa ini pula, Pemerintah Indonesia berambisi meloloskan diri dari perangkap pendapatan menengah atau middle income trap dengan menargetkan pendapatan perkapita lebih dari Rp150 juta pertahun atau setiap warga memiliki pendapatan paling rendah sekitar Rp10 juta per bulan.

 

Menanggapi hal ini, akademisi dan pengamat Politik, Rocky Gerung mengatakan, sayangnya, generasi Indonesia sudah kalah start untuk memulai persaingan ekonomi dengan masyarakat global.

 

"Kita sudah kalah start. Menghadapi tantangan masa depan, kita sudah kalah dari awalnya," ujarnya saat memberi pemaparan pada Diskusi Publik di Gedung Sutan Balia Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (Fisip) Universitas Riau, Kota Pekanbaru, Rabu 25 Oktober 2023.

 

Pasalnya, ia menyebut kebijakan pemerintahan negara saat ini tidak berpihak untuk meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM). Dimana, satu dari empat bayi yang lahir pada masa ini, masih mengalami stunting atau pertumbuhan tidak ideal.



 

"Angka prevalensi stunting di Indonesia adalah 25 persen. Artinya satu dari empat bayi yang lahir akan mengalami stunting. Stunting ini akibat gizi buruk. Akibat stunting, maka setiap bayi yang lahir itu akan mengalami defisit otak hingga 25 persen," jelasnya.

 

Ia menjelaskan, stunting ini dikarenakan pemerintah lebih memilih menggunakan APBN dan APBD untuk pembangunan jalan dan aspal hingga korupsi dibandingkan untuk membeli kebutuhan sumber nutrisi bagi bayi-bayi yang akan menjadi penerus bangsa.

 

"Hak bayi memperoleh susu, mendapatkan nutrisi, protein tidak tersedia di APBN dan APBD. Karena digunakan untuk membiayai Moge (Motor Gede) Bupati, dipakai untuk membiayai proyek aspal Jokowi," jelasnya.

 

Tak hanya itu, Rocky juga mengatakan bahwa setiap bayi yang lahir dari generasi milenial saat ini, telah terbebani dengan utang negara.

 

"Kalau anda hamil hari ini, bayi dikandungan anda sudah dibebani utang negara sebesar Rp50 juta per bayi dari total utang Rp16.000 triliun," paparnya.

 

Menurutnya, akan sulit bagi masyarakat Indonesia dimasa depan untuk menyongsong kehidupan sebagai negara maju apabila dari segi kecerdasan intelektual saja, generasi saat ini mengalami penurunan kecerdasan.

 

"Bagaimana kita mau bertempur (menuju Indonesia emas) pada 10 atau 15 tahun kedepan, kalau anak-anak yang lahir saat ini saja, satu dari empat bayi mengalami penurunan IQ sebesar 25 persen. IQ rata-rata masyarakat saat ini diangka 75, sedikit lebih tinggi dari Simpanse. IQ rata-rata Negara Vietnam 115, IQ rata-rata masyarakat Singapura 115, dari awal kita sudah kalah start," pungkasnya.