Wakil Menteri Desa (Wamendes) RI, Budi Arie Setiadi, didampingi Gubernur Riau, Syamsuar, saat menghadiri Musyawarah Rakyat (Musra) III Riau di Sport Center Rumbai, Pekanbaru, Minggu, 23 Oktober 2022.
(Bagus Pribadi/RIAUONLINE.CO.ID)
RIAU ONLINE, JAKARTA-Ketum Projo, Budi Arie Setiadi dikabarkan ditunjuk Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebagai Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) menggantikan Johnny G Plate yang tersandung kasus korupsi. Budi Arie adalah Ketua Umum DPP Projo sejak didirikan pada 2014 lalu.
Budi Arie disebut-sebut bakal dilantik Jokowi sebagai Menkominfo pada Senin (17/7/2023) hari ini di Istana.
Menyitat laman Kemendesa.go.id, Budi Arie Setiadi sejatinya juga masuk anggota Kabinet Indonesia Maju di periode kedua Jokowi. Saat ini, Budi menjabat sebagai Wakil Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi. Ia menjabat Wamen Desa PDTT sejak 25 Oktober 2019.
Budi Arie lahir di Jakarta, 20 April 1969. Ia merupakan mantan wartawan yang beralih profesi jadi aktivis sosial, politikus, pengusaha, dan relawan setia Jokowi.
Budi Arie mengenyam pendidikan di SD Marsudirini Koja, Jakarta Utara. Lalu lanjut di SMP Marsudirini Koja, dan SMA Kolose Kanisius Jakarta. Selulus SMA, dia kemudian diterima di Jurusan Ilmu Komunikasi FISIP UI dan lulus pada tahun 1996.
Selanjutnya, Budi Arie kemudian menyelesaikan S2 Managemen Pembangunan Sosial Universitas Indonesia (UI), lulus tahun 2006.
Sebelum masuk lingkaran pemerintahan, Budi Arie merupakan pendukung Jokowi di dua perhelatan Pilpres. Ia mendirikan relawan terbesar pendukung Jokowi pada Agustus 2013, yaitu Projo. Bahkan, Projo sudah bergerak mengumpulkan dukungan sebelum Jokowi resmi dideklarasikan PDIP sebagai Capres pada tahun 2014.
Sebelum mendirikan Projo, Budi Arie pernah menjabat Wakil Ketua PDIP DKI Jakarta tahun 2005-2010, dan Ketua Balitbang PDIP DKI Jakarta periode 2005-2010.
Karier Pengusaha
Jauh sebelum menjadi politukus, Budi Arie lama berkarier di dunia jurnalis dan pengusaha. Ia merupakan pendiri Harian Bergerak pada 1998 silam. Budi Arie juga pernah jadi wartawan beberapa koran nasional antara tahun 1994 hingga 2001, dan Pemimpin Umum sebuah tabloid tahun 2008-2009.
Ia juga pernah menduduki jabatan Direktur Utama PT Mandiri Telekomunikasi Utama (2001-2009), Direktur PT Daya Mandiri (2010-2014), Direktur Utama NKE Investama (2009-2014), Direktur PT Sarana Global Informasi (2009-2014), Direktur Utama PT Mitra Lumina Indonesia (2011-2014).
Saat masih sebagai mahasiswa, bakat aktivis Budi Arie memang sudah terlihat. Ia pernah tercatat memimpin gerakan mahasiswa sebagai Ketua Badan Perwakilan Mahasiswa (BPM ) FISIP UI 1994 dan Presidium Senat Mahasiswa UI (1994/1995).
Ia juga aktif mendirikan dan membina Forum Studi Mahasiswa (FSM) UI dan juga Kelompok Pembela Mahasiswa (KPM ) UI. Selain itu, ia aktif di bidang pers kemahasiswaan dengan menjadi Redpel Majalah Suara Mahasiswa UI pada tahun 1993-1994.
Setelah lulus, Budi Arie ternyata tidak berhenti berorganisasi. Semasa gerakan reformasi mahasiswa UI pada tahun 1998, bersama aktivis mahasiswa dan alumni UI juga membidani lahirnya Keluarga Besar (KB) UI.
Budi juga pernah menduduki Ketua ILUNI UI Jakarta (1998-2001) dan mendirikan Gerakan Sarjana Jakarta (GSJ) dan Masyarakat Profesional Indonesia (MPI) dikutip dari suara.com