RIAU ONLINE - Dua pesawat pengebom Amerika Serikat B-52 mendarat di Indonesia. Pesawat asal AS ini dijadwalkan mengikuti latihan gabungan dengan TNI AU.
Kedutaan Besar AS untuk Indonesia mengatakan ini adalah kali pertama pesawat pengebom AS B-25 berada di Indonesia.
"Untuk pertama kalinya dalam sejarah, dua pesawat pengebom B-52 Amerika Serikat mendarat di Indonesia pada 19 Juni untuk menjalankan latihan bersama pesawat F-16 TNI AU," ujar pernyataan pers Kedubes AS,dikutip dari kumparan.
"Pendaratan di Bandara Kualanamu di Medan dan sejumlah operasi selanjutnya menandai untuk pertama kalinya B-52 AS beroperasi di Indonesia," sambung mereka, dikutip dari kumparan, Jumat, 23 Juni 2023.
Pesawat B-52 berasal dari Skadron Ekspedisi Bom ke-23 (23EBS) di Pangkalan Udara Minot di Dakota Utara, berpartisipasi dalam latihan bersama pendaratan interoperabilitas antara TNI AU dan Angkatan Udara Pasifik (PACAF) AS.
"Enam puluh awak 23EBS ikut terlibat dalam latihan bersama pendaratan pesawat pengebom ini dalam rangka Cope West 2023, yang merupakan latihan bilateral yang sedang berlangsung di Pangkalan Udara Roesmin Nurjadin, Pekanbaru, pada 12-23 Juni," jelas mereka.
"Personel dari AS dan Indonesia akan melatih kemampuan tempur taktis, mengevaluasi kemahiran, mengidentifikasi peluang pelatihan di masa depan, dan meningkatkan kemampuan yang tidak terpisahkan dari berbagai misi bilateral," bebernya.
Sementara itu, TNI AU dalam keterangan resminya menyatakan tiga pesawat tempur F-16 dari Skadron Udara 16 TNI AU mengawal kedatangan dua pesawat bomber B-52 yang terbang dari Pangkalan Udara AS Guam pada Senin, 19 Juni 2023.
"Flight F-16 dengan call sign Rydder-11 Flight terbang dari Lanud Roesmin Nurjadin, Pekanbaru, "menyambut" kedatangan dua bomber B-52 Stratofortress pada ketinggian 20.000 kaki, di wilayah udara Indonesia, hingga mendarat di Bandara Kualanamu, Medan," ungkap TNI AU.
Ketiga pesawat F-16 tersebut diawaki oleh Mayor Pnb Bambang Aulia Yudhistira, Mayor Pnb Yusuf Atmaraga, Kapten Pnb Hendra Zaimuddin dan Lettu Pnb Defry Utama.
TNI AU mengungkapkan, latihan bersama bertajuk Interoperability Bomber Landing 2023 ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan dan kerja sama taktis kedua angkatan udara.
"Juga untuk meningkatkan hubungan bilateral antarnegara yang sudah terjalin baik selama ini dalam menjaga stabilitas di kawasan Asia Pasifik," imbuhnya.