RIAU ONLINE - Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian memberikan arahan kepada seluruh kepala daerah jelang mudik. Arahan ini juga bertujuan untuk meningkatkan ketentraman dan ketertiban umum dalam menghadapi Idul Fitri 1444 H atau Lebaran 2023.
Tito mengatakan sebelumnya pemerintah telah menggelar rapat koordinasi di Mabes Polri pada Kamis, 6 April 2023 lalu. Tito menyebut ada beberapa hal yang perlu dilakukan pemerintah daerah (pemda).
"Pertama, Kemendagri akan terbitkan surat edaran kepada kepala daerah untuk mendukung kelancaran arus mudik dan balik lebaran," kata Tito dalam arahannya di rakor pengendalian inflasi secara daring, Senin, 10 April 2023, dikutip dari kumparan.
Rakor itu dihadiri pejabat kepala daerah, wali kota hingga bupati. Termasuk pejabat BPS, Kementan, hingga Satgas Pangan.
Mantan Kapolri itu memaparkan ada enam hal yang harus menjadi perhatian pemda selama Idul Fitri mendatang.
Berikut 6 arahan Mendagri untuk kepala daerah:
- Memberikan dukungan kelancaran arus mudik dan balik Lebaran terutama posko pemda agar gabung dengan posko Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda)
- Kesiapsiagaan pemadam kebakaran dan Satpol PP serta Dinas Kebersihan
- Pengaturan dan kesiagaan untuk tempat wisata (kebun binatang, pantai dan taman kota)
- Pengaturan pasar tumpah agar tidak terjadi kemacetan arus lalu lintas
- Pengamanan lingkungan terutama menjaga rumah kosong yang ditinggal mudik
- Pemerintah daerah agar siaga dalam mengantisipasi bencana (alam dan nonalam) termasuk mengecek angkutan laut harus menyediakan pelampung untuk penumpang
Tito juga menyarakan agar posko pembda dapat digabung dengan posko Forkopimda, TNI-Polri, dan lainnya.
"Dirikan posko bersama, gabungan di stasiun, terminal, titik rawan macet, rest area dan lain-lain," kata Tito.
Tito mengatakan sejumlah kepala daerah bisa berinisiatif mengambil simpati publik terutama, simpati masyarakat seperti membiaya mudik bersama.
"Pak Gubernur, Bupati, Wali Kota bisa mengambil inisiatif untuk membuat mudik bersama terutama dari daerah akan pulang," kata Tito.
Dengan adanya mudik bersama, maka kata Tito, penggunaan kendaraan sepeda motor yang memicu kemacetan saat mudik bisa diminimalisir.
Tito juga meminta pemda agar selalu siap siaga, termasuk Damkar, Satpol PP, dan Dinas Kebersihan.
Terkait pengaturan di tempat wisata, Tito meminta kebun binatang, pantai, taman kota, dan tempat berkumpul lainnya menjadi fokus utama.
"Ini terutama pantai, hampir tiap tahun yang daerahnya ombak besar itu yang meninggal karena terseret ombak. Kemudian untuk tempat kerumunan wisata, tolong diatur betul kerja sama dengan pengelola dan Polri-TNI dan lain-lain supaya jangan terjadi desak-desakan dorong-dorongan seperti kasus di Korea di Itaewon," ucap Tito.
Tito turut menyoroti pengaturan pasar tumpah. Ia meminta agar tidak terjadi kemacetan arus lalu lintas.
Pemda juga diminta mulai meningkatkan pengamanan lingkungan terutama menjaga rumah kosong yang ditinggal mudik.
""Libatkan RT/RW dengan PAM Swakarasa ini perlu diberikan terutama di kota-kota yang akan ditinggal masyarakatnya," sebutnya.
Terakhir, Tito meminta Pemda siaga antisipasi bencana karena sekarang musim hujan sehingga rawan banjir dan longsor.
"Bisa terjadi juga bencana nonalam. Nonalam ini mulai dari wabah penyakit, sampai dengan gangguan kriminalitas, terorisme dan lain-lain," kata Tito.
"Khusus angkutan laut, yakinkan betul sediakan pelampung buat penumpang, hampir tiap tahun selalu ada kejadian. Ini terutama pelabuhan kecil, kapal kecil ini lebaran angkut penumpang sampai ke atapnya sehingga begitu ombak besar oleng, pelampung tidak ada, tenggelam, wafat," tutup Tito.