Didampingi 2 Asisten Pribadi, Wamenkumham Datangi KPK

Wamenkumham2.jpg
((Suara.com/Yaumal))

RIAU ONLINE, JAKARTA-Kantor Komisi Pemberantasan Korupsi kedatangan tamu Wakil Menteri Hukum dan HAM (Wamenkumham) Edward Omar Sharif Hiariej pada Senin (20/3/2023).

Pria yang akrab disapa  Eddy Hiariej mengaku datang untuk memberikan klarifikasi soal dirinya bersama dua asisten pribadinya (aspri) yang dilaporkan dugaan korupsi oleh Indonesia Police Watch (IPW).

Eddy tiba di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta sekitar pukul 12.55 WIB. Dia datang bersama dua asisten pribadinya Yogi Ari Rukman (YAR) dan Yosi Andika (YAM), serta bersama beberapa orang lainnya.

Saat tiba, dia masih enggan berkomentar soal dugaan korupsi yang dituduhkan kepadanya dan dua asistennya.

"Saya klarifikasi ke KPK, setelah itu saya jelasin ke teman-teman ya," kata Eddy kepada wartawan.



Laporan dugaan korupsi Wamenkumham Eddy Hiariej diserahkan Ketua IPW Sugeng Teguh Santoso di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta pada Selasa (14/3/2023).

Dugaan korupsi berkaitan dengan sengketa saham dan kepengurusan di PT Citra Lampian Mandiri (CLM). Berawal saat Direktur PT CLM, Helmut Hermawan (HH) meminta konsultasi hukum kepada Eddy soal sengketa perusahaannya.

Dana sebesar Rp 7 miliar itu diduga diberikan secara bertahap lewat Yogi Ari Rukman (YAR) dan Yosi Andika (YAM).

Pertama, bulan April dan Mei (2022) ada satu pemberian dana masing-masing Rp 2 miliar (jadi) sebesar Rp 4 miliar, yang diduga diterima oleh Wamen EOSH (Eddy) melalui asisten pribadinya di Kemenkumham saudara YAR ini buktinya ni (menunjukkan kertas)," kata Sugeng di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Selasa (14/3/2023).

Kemudian pada Agustus 2022, Sugeng menyebut ada pemberian uang kembali sebesar Rp 3 miliar secara tunai, dengan pecahan mata uang Dollar Amerika Serikat.

"Yang diterima tunai oleh juga asisten pribadi YAR, di ruangan saudara YAR. Diduga atas arahan saudara Wamen EOSH (Eddy)," kata Sugeng dikutip dari suara.com