KPK Soal 2 Penyidik Senior Dikembalikan ke Polri: Usulan Promosi!

Ali-Fikri2.jpg
(istimewa)

RIAU ONLINE, JAKARTA-Komisi Pemberantasan Korupsi buka suara soal kabar yang menyebut sejumlah pimpinan meminta agar Deputi Penindakan dan Eksekusi KPK Karyoto dan Deputi Penyelidikan KPK Endar Priantoro kembali ke Polri, institusinya asalnya.

Dari desas-desus yang beredar, keduanya dikembalikan ke Polri diduga berkaitan dengan penanganan kasus Formula E yang dikabarkan dipaksakan.

Kepala Bagian Pemberitaan KPK Ali Fikri mengklaim, jika keduanya dikembalikan ke Polri untuk diusulkan mendapatkan promosi jabatan.

"KPK membenarkan adanya surat usulan promosi bagi Deputi Bidang Penindakan dan Eksekusi serta Direktur Penyelidikan. Dimana surat tersebut telah dikirimkan KPK kepada Polri sejak November 2022 lalu," kata Ali lewat keterangannya, Jumat (10/2/2023).

Disebutnya, promosi itu merupakan bagian dari pengembangan karir setiap Pegawai Negeri yang Dipekerjakan (PNYD) di KPK, termasuk pegawai dari unsur Polri pada instansi asalnya.

"Hal ini juga telah KPK lakukan bagi PNYD lainnya, yang telah kembali ke instansi asalnya masing-masing. Seperti Kejaksaan, BPK, BPKP, Kemenkeu, dan instansi lainnya," sebutnya.


Ali membantah, jika promosi itu berkaitan dengan kasus yang ditangani KPK terkait dengan Formula E.


"Sehingga hal tersebut merupakan mekanisme yang wajar dan kami memastikan tidak terkait dengan penanganan perkara di KPK," kata Ali.

Selain itu, Ali juga mengklaim usulan promosi keduanya, guna menyebarkan komitmen antikorupsi di instansi-instansi tujuan.



"Penempatan ini juga kita maknai sebagai penguat simpul koordinasi dan sinergi antar-kelembagaan dalam konteks penguatan pemberantasan korupsi, baik melalui strategi penindakan, pencegahan, maupun pendidikan antikorupsi," ujarnya.

Ali menekankan, penanganan perkara di KPK dilaksanakan secara tersistem dengan berpedoman pada prinsip-prinsip hukum yang berlaku dan SOP.

"Sehingga proses dalam sistem ini tidak bisa dipengaruhi oleh subjektivitas masing-masing individu atau pegawai," sebutnya.


"Namun penanganan perkara dibahas secara transparan dan akuntabel oleh Tim yang terlibat dan diputuskan bersama sesuai bukti-bukti yang berdasarkan atas asas hukum yang berlaku," sambungnya.

Sementara itu, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo membenarkan Ketua KPK Firli Bahuri berkirim surat ke Polri, terkait pengembalian Karyoto dan Endar.

"Iya memang betul ada, namun demikian tentunya kami akan melihat peluang-peluang yang ada," kata Listyo, Kamis (9/2/2023) kemarin.

Namun, Listyo belum menindaklanjuti permintaan KPK itu.

"Nanti akan kami rapatkan," kata Listyo.

Jauh sebelum kabar itu, Karyoto dan Endar juga dilaporkan ke Dewan Pengawas KPK. Hal itu juga dibenarkan salah satu Anggota Dewan Pengawas KPK, Syamsuddin Haris. Karyoto ketika dikonfirmasi soal pelaporannya, enggan berbicara banyak. Dia tak mau bicara soal pelanggaran etiknya hingga dilaporkan ke Dewan Pengawas KPK.

"Saya kan dituduh, saya dilaporkan oleh LSM," kata Karyoto pada Rabu (25/1/2023).

Dipastikannya dia siap menjalani proses yang akan dijalankan Dewas KPK nantinya.

"Kembali ke Dewas saja bagaimana nanti proses pembuktiannya," ujarnya.

"Saya sebagai objek yang diperiksa, saya akan mematuhi kalau memang mulai diperiksa, ya tidak ada masalah," sambungnya.

Berdasarkan pemberitaan yang beredar, Karyoto diduga dilaporkan ke Dewas KPK karena melawan perintah atasan soal penanganan dugaan korupsi Formula E dikutip dari suara.com