Komet ZTF Bakal Muncul Sekali Seumur Hidup di Indonesia, Begini Cara Mengamatinya

Ilustrasi-komet-ZTF.jpg
(Twitter/@CFischer36)

RIAU ONLINE - Komet C/2022 E3 (ZTF) bakal singgah ke bumi pada 1 dan 2 Februari nanti. Tata surya dari sisi luar itu akan berada di titik terdekat dengan bumi. Kabar baiknya, komet ini dapat diamati dari Indonesia tanpa alat bantu.

Komet merupakan batuan luar angkas yang terbuat dari batu, es, dan debu, yang punya orbit sangat lonjong (eksentrik). Saat mendekati Matahari, es komet akan meleleh dan membentuk penampakan ekor panjang.

Teleskop Zwicky Transient Facility (ZTF), California, AS, menemukan komet C/2022 E3 (ZTF) ini pda Maret lalu.

Orbit yang dimiliki komet ini sangat hiperbolik atau sangat lonjong. Jadi, dalam perjalanannya mengorbit matahari, titik terdekatnya (aphelion), dan titik terjauh (perihelion) sangat jauh.

Komet C/2022 E3 (ZTF) diperkirakan oleh ilmuan memiliki periode 50 ribu tahun sekali. Sehingga, komet ini hanya bisa dilihat sekali seumur hidup, kemudian kembali mendekati bumi pada 50 ribu tahun kemudian.

Tapi, menurut peneliti Pusat Riset Antariksa BRIN, Andi Pangerang, komet ini mungkin saja punya periode lebih dari 50 tahun sekali. Karena orbitnya yang sangat hiperbolik, bentuk sebenarnya dari orbit komet ini sangat sulit dibaca.

“Komet ini tidak dapat ditentukan periodenya meskipun gerak harian (daily motion)-nya dapat ditentukan. Hal ini karena bentuk orbit yang hiperbola sehingga terdapat dua titik lenyap yang letaknya berada di jarak tak berhingga,” ungkap Andi, dikutip dari kumparan, Rabu, 1 Februari 2023.



Andi mengatakan, komet ZTF ini bisa saja datang dari luar tata surya, seperti Oumuamua yang ditemukan pada 2017 lalu. Sebab, orbit yang sangat hiporbolik yang tak biasa pada komet priodik.

Menurut keterangan dari BRIN, komet ini berada di titik paling dekat dengan bumi pada tengah malam 1 Februari hingga dini hari 2 Februari 2023. Terdekat dari bumi berarti ini merupakan momen terbaik untuk melihat komet ZTF.

Diperkikaran, komet ini akan melintas dekat bumi pada 2 Februari pada pukul 00.32 WIB / 01.32 WITA / 02.32 WIT pada jarak 42.472.000 km dari Bumi.

Masyarakat Indonesia bisa mengamati kehadiran komet ZFT sejak 1 Februari pukul 18.30 hingga 2 Februari pukul 02.30 waktu setempat (sesuai zona waktu masing-masing) dari arah Utara dekat konstelasi Camelopardalis.

Untuk Indonesia bagian barat, komet ini mencapai titik tertingginya pukul 21.53 WIB dengan ketinggian 11,9 derajat. Saat mencapai titik terdekat, komet ini terlihat di arah Utara dengan ketinggian 7,4 derajat untuk DKI Jakarta dan sekitarnya. Untuk wilayah Indonesia Timur, komet akan terbenam saat mencapai titik terdekat dengan Bumi.

Di langit malam, komet ZFT ini memang tidak terlalu terang untuk terlihat paling menonjol, tapi tidak pula terlalu gelap untuk butuh teleskop agar bisa terlihat. BRIN menyebut kecerlangan komet kecerlangan komet ini bsaat melintas dekat bumi mencapai +4,94, sehingga komet bisa terlihat dengan mata telanjang untuk wilayah berpolusi cahaya sangat rendah (daerah pedalaman) hingga ringan (daerah pedesaan).

Sayangnya, di wilayah berpolusi cahaya sedang (derah pinggir kota/suburan) hingga tinggi (daerah perkotaan/urban) cukup sulit mengamati komet ZTF.