(Suara.com)
Jumat, 9 Desember 2022 12:01 WIB
Editor: Yola Ristania Vidiani
(Suara.com)
RIAU ONLINE - Beberapa jam setelah terjadi ledakan, foto pelaku bom bunuh diri di Polsek Astana Anyar, Bandung, Jawa Barat, menyebar di media sosial pada Rabu, 7 Desember 2022. Tak hanya foto potongan tubuhnya, ada pula foto yang mengungkap identitas pelaku.
Informasi awal menyebut bahwa pelaku bernama Agus Sujatno, yang pernah menjadi tukang parkir di salah satu kawasan di Manahan, Solo. Aparat di Solo dan Sukoharjo, Jawa Tengah, lantas mulai bergerak. Sayangnya, Kapolda Jawa Tengah, Irjen Ahmad Lutfi, enggan berkomentar. Menurut Lutfi, kasus ini menjadi ranah Densus 88 antiteror.
"Wilayah Solo Raya (Solo dan kabupaten sekitarnya.red) sudah kita lakukan penebalan atau penambahan personel pengamanan. Fungsi intelijen dan reskrim melakukan pengetatan keamanan di batas wilayah," jelas Luthfi, dikutip dari VOA Indonesia, Jumat, 9 Desember 2022.
"Tidak ada satu kesempatan pun bagi pelaku teror untuk masuk wilayah dan tidak ada sejengkal pun wilayah tidak diawasi personel kita. Kalau dugaan ada warga di Solo terkait aksi bom bunuh diri di Polsek Astana Anyar Bandung Jawa Barat? Itu porsi Densus 88. Kita hanya melakukan kegiatan di wilayah kita, semua aman," tambahnya.
Sejumlah warga yang enggan mengungkapkan identitasnya membenarkan foto pelaku yang beredar itu sebagai tukang parkir di kawasan tersebut.
Setelah tiga jam dirilisnya identitas pelaku, tim Densus Anti-Teror, tim Densus Anti-Teror dan Kepolisian Sukoharjo menggeledah sebuah rumah di Desa Siwal, Kecamatan Baki, Kabupaten Sukoharjo. Rumah yang sebenarnya diperuntukkan sebagai kos-kosan itu dihuni keluarga Agus Sujatmo alis Abu Salim, pembom bunuh diri Mapolsek Astana Anyar, Bandung.
Baca Juga
Rumah di RT 07/RW02 Siwal Baki Sukoharjo itu berada di perbatasan Sukoharjo dengan Kota Solo. Ada sebuah perumahan padat penduduk dan jalur alternatif Solo-Yogyakarta yang berjarak kurang dari 2 kilometer dengan lokasi penggeledahan.
Endang, seorang tetangga kos Agus Sujatno, menceritakan keseharian keluarga tersebut. Menurutnya, Agus yang tinggal bersama istri dan anaknya sejak 2021 lalu itu merupakan sosok pendiam dan tertutup.
"Agus, istri dan anaknya sudah setahun tinggal di indekos. Salah satu anaknya mondok (ponpes). Keluarga jarang keluar meski kamar indekosnya berdekatan dengan saya. Kalau saya tanya, katanya tukang parkir di Solo. Istri dan anaknya pergi dari indekos setelah tahu suaminya pelaku bom di Bandung sudah meninggal,” ungkap Endang.
Istrinya sempat menunjukkan foto Agus yang berlumuran darah pada Endang, sebelum foto Agus beredar di media sosial. Ia sempat mengira Agus mengalami kecelakaan lalu lintas.
Polisi dalam keterangan pers di Jakarta mengatakan pelaku bom bunuh diri yang diidentifikasi sebagai Agus Sujatno alias Abu Muslim, yang berusia 34 tahun, adalah mantan narapidana teroris yang terlibat dalam aksi teror bom panci di Cicendo, Bandung, pada 27 Februari 2017, silam.
Bahkan Agus sempat disebut sempat mendekam selama empat tahun di LP Nusa Kambangan sebelum dibebaskan pada 2021. Agus disebut pula sebagai anggota Jamaah Ansharut Daulah (JAD), yang sudah dinyatakan sebagai organisasi terlarang oleh pemerintah sejak 2018.