RIAUONLINE, PEKANBARU - Banjir masih menghantui masyarakat di sejumlah wilayah Kota Pekanbaru. Apalagi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi intensitas hujan masih tinggi hingga akhir November 2022.
Banyak dari wilayah yang terdampak banjir karena drainase tidak berfungsi dengan baik. Akibatnya, sejumlah ruas jalan protokol dan alternatif tergenang hingga menyebabkan kemacetan dan beberapa kendaraan mogok atau mati mesin.
Tak cuma ruas jalan, banjir juga menggenangi pemukiman masyarakat. Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Pekanbaru, Indra Pomi Nasution, mengakui banyak drainase yang kini tidak berfungsi dengan baik.
Kebanyakan drainase itu tersumbat akibat tumpukan sampah hingga timbunan sedimen.
Tim pasukan kuning setiap hari membongkar drainase yang tidak berfungsi dengan baik karena tersumbat.
"Kebanyakan karena sampah dan lumpur yang menumpuk dalam drainase, itulah penyebab drainase tidak berfungsi dengan baik," ujarnya, Selasa, 1 November 2022.
Indra tidak menampik bahwa pihaknya belum bisa memperbaiki seluruh drainase yang kondisinya rusak. Ia menyadari ada di antara drainase kondisinya sudah rusak sehingga terjadi penyempitan.
Dirinya mengaku tim menginventarisir kerusakan yang ada. Mereka melakukan penggantian gorong-gorong serta mengeruk drainase yang tidak berfungsi.
"Drainase kita adalah permasalahan krusial, karena kondisinya belum lancar mengalirkan air yang masuk ke dalam drainase," paparnya.
Indra menambahkan, pihaknya juga melakukan normalisasi terhadap aliran Sungai Air Hitam. Mereka juga normalisasi beberapa anak sungai lainnya yang berpotensi dampak banjir.