RIAU ONLINE - Serangan bersenjata yang dilancarkan Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM) di Nogolaid, Kabupaten Nduga, Papua menyebabkan belasan warga sipil menjadi korban.
Menurut kepolisian, Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) menjadi adalah dalang di balik penyerangan terhadap warga sipil. Diduga dari kelompok Egianus Kogoya.
Lalu, bagaimana fakta dari kasus tersebut?
1. Tembakan dan senjata tajam
Dijelaskan, saat melakukan penyerangan selain penembakan juga pelaku menyerang dengan menggunakan senjata tajam.
Tempat kejadian perkara penyerangan berada di luar Kenyam dan usai melakukan penyerangan, pelaku langsung melarikan diri, seperti dilansir dari Suara.com, Minggu, 17 Juli 2022.
2. Satu Peleton Brimob Dikirim ke Kenyam
Satu peleton Brimob dikirim ke Kenyam dari Timika, Papua, usai terjadi penyerangan terhadap warga sipil yang dilakukan kelompok kriminal bersenjata di daerah tersebut.
Direktur Rekrimum Polda Papua, Kombes Faizal Rahmadani, mengatakan personel Brimob yang dikirim ke Kenyam itu untuk membantu pengamanan di wilayah tersebut.
Faizal mengatakan pasukan TNI dan Polri di Kenyam sudah cukup banyak, namun satu peleton Brimob ditambahkan untuk memperkuat pengamanan di sana. Pasalnya, anggota Reskrim Polda akan melakukan olah tempat kejadian perkara.
3. Total Korban Bertambah menjadi 12 Orang
Sebelumnya, Polda Papua mencatat hanya 10 orang warga sipil menjadi korban penembakan Nduga. Namun kemudian, polisi menemukan dua korban lainnya.
Secara keseluruhan, jumlah korban serangan kelompok bersenjata di Kenyam pada Sabtu, 16 Juli 2022 itu berjumlah 12 orang, dengan rincian 10 orang di antaranya meninggal dunia dan dua lainnya luka-luka.
4. Investigasi Terus Berjalan
Tim Damai Cartenz dan Kepolisian Resor (Polres) Nduga sudah berangkat menuju lokasi penyerangan itu untuk melakukan investigasi. Tim juga akan melacak apakah ada korban lain dalam serangan pada Sabtu pagi.
Meski begitu, Direktur Reserse Kriminal Umum Kepolisian Daerah (Polda) Papua Kombes Faizal Ramadhani menyatakan pihaknya tidak bisa langsung memantau situasi di Kenyam, lantaran keterbatasan sarana telekomunikasi di Nduga.
5. Korban Jiwa dari NTT akan Dipulangkan
Ada tiga warga sipil meninggal dalam serangan di Nduga, Papua yang berasal dari Nusa Tenggara Timur (NTT). Mereka adalah Yulius Watu (23), Hubertus Goti (41), dan Yohanes Rangkas (26).
Rencananya tiga jenazah korban akan dipulangkan ke kampung halaman masing-masing. Namun, menurut Ketua Ikatan Keluarga Flobamora (IKF) Kabupaten Jayapura Ferianto Raga Lawa rencana pemulangan tiga jenazah akan dikomunikasikan terlebih dulu dengan pemerintah provinsi NTT.
6. KKB Kerap Beraksi di Nduga
Menurut laporan dari sejumlah media, KKB pimpinan Egianus Kogoya memang kerap beraksi di Nduga. Setahun lalu, tepatnya pada Sabtu (13/7/2021), aksi kelompok ini menyebabkan dua anggota TNI dari Yonif 751/VJS terluka setelah terlibat insiden baku tembak.
Dua anggota TNI itu adalah Lettu Inf Sukma Panunjang dan Praka Abdul Hamid. Egianus Kogoya sendiri diketahui masih sangat muda. Ia lahir pada tahun 1999 yang berarti kini usianya baru sekitar 23 tahun.