Dosen sekaligus aktivis Ade Armando babak belur dipukuli di depan gedung DPR RI, Senin (19/4/2022). [Twitter]
(Twitter)
RIAU ONLINE, JAKARTA-Dosen UI, Ade Armando babak belur dikeroyok massa di depan Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Senin (11/4/2022). Saat datang ke lokasi aksi unjuk rasa mahasiswa, dia sempat juga menyinggung kelompok mahasiswa yang diklaimnya sudah terpecah.
Awalnya ia nampak datang pada Senin siang ke depan Gedung DPR RI. Ia tampak diwawancarai awak media yang meliput di lokasi.
Berdasarkan pantauan Suara.com tampak datang dengan menggunakan kaus berwarna hitam. Ia mengaku akan mendukung aksi mahasiswa jika yang dituntut penolakan perpanjangan masa jabatan Presiden Jokowi 3 periode.
"Saya tidak ikut demo. Tetapi saya mantau dan saya ingin menyatakan mendukung," kata Ade ditemui di lokasi.
Ade Armando menjalani perawatan di Rumah Sakit Siloam, Semanggi, Jakarta usai menjadi korban penganiayaan dalam aksi unjuk rasa di depan gedung DPR RI, Senin (11/4/2022). [Instagram @dennysirregar]
Meski demikian Ade mengaku mendukung penuh jika para mahasiswa menolak dilakukannya amandemen UUD 1945 untuk mengakomodir perubahan masa jabatan presiden.
Selain itu, Ade juga sempat menyinggung kelompok Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) yang diklaimnya kekinian terpecah.
"Nah itu sedih juga, kok bisa-bisanya aliansi BEM kok ada pecah seperti ini. Kemudian bem nusantara pecah juga kan ada BEM versus siapa dan versi Eko dan versi Dimas," tuturnya.
Untuk itu, ia menilai aksi unjuk rasa yang dilakukan mahasiswa kekinian berjalan dengan agendanya masing-masing.
"Saya khawatir akhirnya ini akan mungkin sangat dimanfaatkan oleh kepentingan-kepentingan politik tertentu. Ada agendanya masing-masing. Mahasissa harus sangat sadar ya sangat mungkin ditunggangi oleh siapa pun. Sampai pecah buat saya sih itu sangat menakutjan. Sampai ada lima aliansi," tuturnya.
"Saya rasa semua bem itu harus duduk bersama membicarakan isu-isu sebesar ini agar bisa keluar dgn statment yang sama, yang inilah, jangan kelihatan terpecah kaya gini," sambungnya.
Babak Belur
Ade awalnya nampak tenang dan tak menggubris hujatan massa terhadap dirinya. Massa yang meneriaki dan menghampiri Ade mayoritas bukan lah mahasiswa melakikan orang tua.
"Munafik, munafik, ini bulan puasa taubat, taubat," umpatan massa yang mengerubungi Ade dikutip dari suara.com
Ade tampak tersenyum, dan satu orang terlihat mendorong dan ingin mengajak bertengkar. Ade sempat tersulut emosi dan akhirnya terjadi keributan. Ade nampak diamankan seseorang pria berambut gondrong.
Setelah itu massa kondisinya pecah dan ricuh. Suara.com yang meliput momen Ade tersebut kemudian menghindar. Kekinian Ade diamankan aparat dengan kondisi babak belur.