Fakta Masjid Jami Air Tiris, Dibangun Tanpa Paku hingga Misteri Batu Kepala Kerbau

Masjid-Jami-Air-Tiris2.jpg
(okezone)

Laporan: Dwi Fatimah

RIAU ONLINE, PEKANBARU-Masjid Jami di Air Tiris adalah salah satu masjid tertua yang ada di Kampar, Riau. Dibangun pada tahun 1901, mesjid ini masih berdiri kokoh sampai sekarang. Mesjid Jami Air Tiris dikenal oleh masyarakat sekitar akan keunikannya.

 

Dikutip dari website Pesantren Babussalam, Masjid Jami Air Tiris dibangun atas prakarsa seorang ulama bernama Engku Mudo Songkal. Masjid Jami Air Tiris dibangun gotong royong dan sukarela oleh ‘Ninik Mamak Nan Dua Belas’, yaitu para ninik mamak dari berbagai suku yang ada di seluruh kampung.

 

 

Uniknya, Masjid Jami Air Tiris dibangun tanpa menggunakan paku, melainkan hanya menggunakan 40 tiang batang kayu. Tiang tersebut melambangkan jumlah 40 orang sebagai syarat mendirikan sholat Jumat berjamaah.

 

Pada tahun 2004, masjid ini masuk ke dalam kategori cagar budaya berdasarkan keputusan Menteri Kebudayaan dan Pariwisata karena memiliki nilai sejarah dan arsitekturnya yang unik.

 

Arsitektur bangunan Masjid Jami Air Tiris perpaduan budaya Melayu dan China dengan atap masjid tiga tingkat yang berbentuk limas. Seluruh bangunan masjid terbuat dari kayu termasuk atapnya dan di dinding masjid terdapat ukiran yang memiliki makna.

 

Di Masjid Jami Air Tiris juga terdapat batu berbentuk kepala kerbau yang terletak di dalam bak air di luar masjid.

 

Menurut keterangan penjaga masjid, saat Masjid Jami dibangun, warga bergotong royong mencari batu besar di sungai untuk tapak tiang masjid. Warga kampung kemudian pergi ke sungai mencari 40 buah batu sondi untuk tapang tiang.


 

Saat semua batu dipasang, ada satu batu yang tidak tidak bisa ditegakan di atasnya. Setiap batang kayu diletakan, batu itu selalu ‘mengelak’. Masyarakat yang kebingungan menanyakan kepada datuk yang merupakan tetua di kampung. Beliau menyarankan untuk mengasingkan batu tersebut, namun anehnya batu itu selalu berpindah tanpa ada yang memindahkannya.

 

“Kadang jumpa di tengah masjid, kadang di tempat wudhu, terakhir batu itu masuk ke dalam sumur tua lalu pindah ke dalam bak air yang sekarang,” Jelas Amirrudin Khatib, seorang marbot di Masjid Jami Air Tiris dikutip dari channel YouTube Edison Riau.


Di sekitar masjid juga terdapat bak air yang di dalamnya terdapat batu berbentuk kepala kerbau. Air itu dipercaya warga setempat dapat mengobati berbagai macam penyakit. Banyak orang yang datang ke Masjid Jami Air Tiris untuk beribadah dan juga mengambil air sumur untuk dijadikan wasilah sarana penyembuh penyaki.

 

Masyarakat bisa kapan saja berkunjung ke Masjid Jami Air Tiris yang beralamat di desa Tanjung Berulak, Pasar Usang, Kecamatan Kampar, Kabupaten Kampar. Berjarak lebih kurang 13 KM dari Bangkinang dan 52 KM dari kota Pekanbaru. Masjid Jami Air Tiris buka selama 24 jam.