RIAU ONLINE, SURABAYA-Lettu Imam Adi adalah awak KRI yang jadi korban tenggelamnya KRI Nanggala 402. Ia merupakan pria asal Desa Semare, Kacamatan Kraton, Kabupaten Pasuruan.
Anak Lettu Adi yang masih balita ternyata sempat merengek melarang ayahnya pergi bertugas. Hal itu terungkap lewat video 44 detik yang viral di media sosial.
Disimak detikcom pada Sabtu (24/4/2021), video itu menayangkan seorang anak yang merengek melarang ayahnya keluar kamar. Meski ayahnya membujuknya, bocah itu bersikeras menahan ayahnya sambil memegang gagang pintu.
"Nggak...! Nggak...!" teriak bocah itu sambil merengek dan menutup pintu kamar.
"Kenapa nggak boleh kerja?" tanya wanita yang merekam video viral itu.
"Dikancing (dikunci pintunya)," jawab si bocah dikutip dari Detik.com
Ayah Lettu Imam Adi, Edi Sujianto menyatakan, video itu direkam istri Lettu Imam pada Hari Senin (19/4). Itu hari keberangkatan Imam Adi bertugas bersama KRI Nanggala402.
"Iya itu anak dan cucu saya. Yang merekam menantu saya. Saya dikirimi melalui WhatsApp," kata Edi.
Edi mengaku heran dengan tingkah cucunya yang tak biasanya. Meski begitu Edi tak mau mengaitkannya dengan kejadian KRI Nanggala-402.
"Mungkin hanya kebetulan," ungkapnya.
Lettu Imam masuk Akademi Militer tahun 2011 dan lulus tahun 2015. Dia mengawali karirnya sebagai perwira Angkatan Laut (Laut) dengan dinas di KRI Kapitan Pattimura selama dua tahun. Setelah itu ia menempuh pendidikan di Korea dan Los Angeles, Amerika Serikat. Pada 2017 ia dinas di KRI Nanggala-402.
Lettu Imam merupakan anak pertama dari tiga bersaudara. Ia memiliki dua adik kandung, satu laki-laki dan satu perempuan.
Ia sudah menikah dan dikaruniai satu anak berusia 2,5 tahun. Ia dan keluarga kecilnya tinggal di Surabaya meski ia asli dan lahir di Pasuruan