RIAUONLINE, PEKANBARU - Sekretaris Gerindra Riau Hardianto secara tegas membantah isu yang menuding Ketum Gerindra Prabowo Subianto menerima Sandiaga Uno sebagai Cawapresnya karena adanya uang 'entertain' kepada PAN dan PKS.
Untuk diketahui, Prabowo Subianto disebut Jenderal Kardus oleh Wasekjen DPP Demokrat Andi Arief karena adanya mahar politik sebesar 1 T yang diberikan Sandiaga Uno kepada PAN dan PKS.
"Itu hanya isu saja, saya berani mengatakan itu tidak benar, saya mengikuti betul proses pemilihan Cawapres ini selama tiga hari terakhir," ungkap Hardianto, Kamis, 16 Agustus 2018.
Hardianto sendiri mengakui bahwa diskusi yang terjadi antara Gerindra, PAN, PKS dan Demokrat pada hari-hari terakhir sangat alot dan dinamis sehingga memutuskan Sandiaga Uno sebagai Cawapres.
"Saya ada di dalam rumah itu, dan sama sekali tidak ada pembahasan terkait mahar ini, kita hanya mencari nama dan bagaimana arah bangsa ini kedepannya," jelasnya.
"Jangankan 500 M, satu rupiah pun tidak ada pembahasan disana," jelasnya lagi.
Hardianto lantas mempertanyakan bahwa ada orang lain yang tidak berada di dalam ruangan namun tiba-tiba menuding adanya mahar politik, sementara dirinya yang selalu menempel ke Prabowo tidak melihat itu.
"Sekali lagi saya pastikan itu tidak benar, yang bilang ada mahar politik kan orang di luar lokasi, saya ada di dalam rumah itu," tegas Hardianto.
Namun, Hardianto melanjutkan pihaknya enggan terlalu menanggapi isu yang tidak benar ini, dan meyakini isu ini akan ternetralisir dengan sendirinya.
"Ini akan ternetralisir dengan sendirinya, pak Prabowo dan SandiAga Uno saya yakin bukan tipe orang seperti itu," tutupnya.