Tokoh Khonghucu Ini Yakini Alquran Obat bagi Non-Muslim

Mushaf-Alquran-dari-Umat-Khonghucu-Malaysia.jpg
(ANADOLU AGENCY/ANTON RAHARDJO)

RIAU ONLINE, JAKARTA -  Bagi tokoh Khonghucu Malaysia ini, Tan Sri Lee Kim Yew, kecintaannya terhadap kitab suci bagi agama Islam, Alquran, begitu tinggi. 

Tak hanya cinta, Tan Sri Lee Kim Yew juga meyakini Alquran merupakan obat tidak hanya bagi Muslim semata saja, melainkan juga Non-Muslim. 

“Sesungguhnya Al Quran adalah obat yang baik tidak hanya bagi Muslim tapi juga Non-Muslim,” ujar Tan di Jakarta, Senin, 5 Juni 2018, dilansir dari Anadolu Agency. 

Ia juga menyumbangkan sebuah mushaf Alquran sulaman raksasa kepada umat Islam Indonesia melalui Presiden Joko Widodo. Lee Kim Yew mengatakan, meskipun non-Muslim, kecintannya kepada Alquran sangat  tinggi membuatnya termotivasi untuk menghadiahkan mushaf sulaman raksasa kepada Indonesia.

Tan mengatakan Islam memiliki moto surga berada di bawah telapak kaki ibu. Ini adalah bentuk penghormatan kepada wanita.

“Alquran menjadi vitamin rohani. Itu mengapa saya memberikan Alquran kepada Indonesia,” kata Tan.



Utusan Khusus Presiden untuk Dialog dan Kerja Sama Antar-Agama dan Peradaban, Din Syamsuddin, mengatakan sumbangsih Tan menjadi sindiran bagi Muslim di Indonesia, yang punya Al Quran tapi tidak membacanya.

“Ini harus jadi pelajaran bagi kita,” kata Din.

“Kita sering sekali hanya menjadikan Al Quran sebagai mahar pernikahan, tapi setelah itu diletakkan di lemari,” jelas Din.

Mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah ini berharap agar mushaf raksasa tersebut bisa ditempatkan di ruangan khusus agar bisa dibaca masyarakat Indonesia.

Mushaf sulaman ini dibuat dengan tangan oleh komunitas Muslim Haiyuan, Ningxia, Provinsi Otonomi Khusus Muslim di Tiongkok. Komunitas ini dikenal memiliki tradisi kuat dalam menyulam.

Proses pengerjaan sulaman Mushaf sepanjang 17 meter ini membutuhkan ketelatenan, ketelitian dan ketrampilan khusus sulam. Seorang penyulam profesional, dalam sehari maksimal hanya bisa menyelesaikan tiga baris tulisan.

Setelah menyumbang Al Quran raksasa, Tan berniat membangun sebuah Masjid berbahan tembaga.

Masjid tersebut rencananya dibangun di Pesantren Modern Internasional Dea Malela, Sumbawa, Nusa Tenggara Barat.

Berita ini pertama kali naik di Anadolu Agency dengan judul Tokoh Khonghucu: Al Quran adalah obat bagi non-Muslim